Mohon tunggu...
Muhammad FadhilaZaki
Muhammad FadhilaZaki Mohon Tunggu... Institut Pertanian Bogor

Mahasiswa Program Studi Komunikasi Digital dan Media

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SIGAP: Siaga Gizi dan Aksi Peduli, Program Kampus Desa Mahasiswa SV IPB sebagai Langkah Awal dalam Menangani Stunting di Kelurahan Katulampa Bogor

22 Mei 2025   23:52 Diperbarui: 27 Mei 2025   21:51 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Foto Panitia Bersama Narasumber dan Masyarakat Kelurahan Katulampa (Sumber: Panitia SIGAP)

Bogor – Jumat, 9 Mei 2025. Dalam rangka mewujudkan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University menggelar program kampus desa di Aula Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Program Kampus Desa ini mengusung tema SIGAP: Siaga Gizi dan Aksi Peduli (dari Remaja untuk Generasi Hebat) dengan tujuan utama untuk memperkuat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat perihal edukasi mengenai Pencegahan dan Penanganan Stunting di Kelurahan Katulampa. 

Kepala Kelurahan Katulampa, H. Irwansyah, S.Sos., M.A., memberikan dukungan kepada para mahasiswa dalam berkontribusi langsung kepada masyarakat, terutama mengenai stunting. Sekretaris Kelurahan Katulampa, Randi Kurnia, S.Kom., juga turut membantu dalam memberikan bantuan data terkait kasus stunting, serta informasi lokasi dan sasaran kegiatan. Melalui kerja sama ini, mahasiswa dapat menjangkau wilayah rawan stunting secara lebih tepat, dengan fokus pada ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga dengan balita. Dukungan dari pihak kelurahan menjadi kunci kelancaran pelaksanaan program Kampus Desa di Kelurahan Katulampa.

Kegiatan Kampus Desa diawali dengan sambutan dari Ketua Pelaksana Program Kampus Desa Kelurahan Katulampa, Muhammad Fadhila Zaki. Dalam sambutannya, Zaki menyampaikan harapan besar terhadap masyarakat setempat, khususnya yang berada dalam kategori rawan stunting agar lebih sadar akan pentingnya pencegahan sejak dini. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Hanna Maulida Anjareni selaku Asisten Dosen Mata Kuliah Diseminasi Informasi. Beliau menegaskan bahwa pandangan dan tujuannya sejalan dengan yang disampaikan oleh Zaki, yakni mendorong peningkatan pemahaman masyarakat di wilayah rentan stunting khususnya di Kelurahan Katulampa terkait pentingnya konsumsi makanan bergizi sebagai langkah pencegahan.

Sesi sosialisasi dilanjutkan dengan pemaparan materi bertajuk “SIGAP: Siaga Gizi dan Aksi Peduli” yang disampaikan oleh Rosyda Dianah, S.K.M., M.K.M., Dosen Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi. Dalam materinya, Rosyda menjelaskan secara menyeluruh mengenai stunting, mulai dari definisi, penyebab utama, hingga dampak jangka panjang yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak, termasuk kemampuan kognitif dan produktivitas di masa depan. Ia menekankan bahwa stunting bukanlah penyakit turunan, melainkan kondisi yang muncul akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.

Rosyda juga mengingatkan bahwa upaya pencegahan harus dimulai sejak sebelum anak dilahirkan, dengan memastikan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang seimbang dan memadai. “Stunting itu bukan keturunan, tapi bisa diturunkan kalau pola makan tidak dijaga,” jelasnya. Ia mengajak para calon orang tua, terutama pasangan suami istri yang merencanakan kehamilan, untuk lebih peduli terhadap pola makan dan asupan nutrisi sebagai bentuk investasi kesehatan generasi mendatang. Materi yang disampaikan membuka wawasan peserta akan pentingnya peran keluarga dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Setelah sesi tanya jawab yang interaktif, acara dilanjutkan dengan demonstrasi memasak yang dipandu oleh Pingkan Mutiara Utami, S.Tr.M.J.M., Asisten Dosen Prodi Manajemen Industri Jasa dan Gizi, Sekolah Vokasi IPB University. Dalam sesi ini, Kak Pingkan memulai dengan memberikan penjelasan singkat mengenai pentingnya asupan gizi seimbang dalam pencegahan stunting. Selanjutnya, beliau memperagakan secara langsung proses pembuatan schotel syam, sebuah hidangan bergizi yang mudah dipraktikkan di rumah.

Meskipun fokus pada demonstrasi memasak, Kak Pingkan tetap menjaga interaktivitas dengan audiens. Para peserta dapat menyaksikan setiap tahapan pembuatan schotel ayam secara langsung dan diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan seputar bahan, teknik memasak, maupun nilai gizi dari hidangan tersebut. Suasana yang tercipta pun menjadi lebih hidup dan edukatif, karena peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga praktik langsung yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui sesi ini, diharapkan peserta memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya penyajian makanan bergizi sebagai langkah preventif dalam mencegah stunting, serta termotivasi untuk menerapkan pola makan sehat dalam keluarga.

Dalam kegiatan ini, masyarakat menunjukkan antusiasme yang tinggi terutama saat MC membuka sesi tanya jawab. Para peserta aktif berdiskusi dengan narasumber, mengajukan pertanyaan seputar dilema topik yang dibahas serta menyampaikan pendapat pribadi. Narasumber dengan sabar memberikan jawaban serta bimbingan terhadap pendapat yang kurang tepat sehingga peserta memperoleh pemahaman yang lebih akurat. Interaksi yang terjadi bersifat dua arah dan dinamis, menciptakan suasana yang informatif dan menyenangkan. Diskusi yang berlangsung penuh semangat ini memperkaya wawasan peserta dan memperkuat rasa kebersamaan dalam upaya mencegah stunting. Melalui sesi interaktif ini, pemahaman masyarakat mengenai langkah-langkah preventif dalam pencegahan stunting diharapkan dapat meningkat secara signifikan. Khususnya, penekanan pada pentingnya asupan gizi seimbang menjadi fokus utama, mengingat peran vitalnya dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal. Dengan pengetahuan yang lebih mendalam, masyarakat diharapkan mampu menerapkan pola hidup sehat yang berkelanjutan demi generasi yang lebih sehat dan cerdas di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun