Mohon tunggu...
Fadhila Veby Putri Ramadhani
Fadhila Veby Putri Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar sans

Semangat pelajar keren

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkuliahan Daring di Masa Pandemi Covid-19

18 November 2021   20:01 Diperbarui: 18 November 2021   20:11 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat Indonesia untuk lebih ketat dalam menjaga kesehatan, jaga jarak, rajin cuci tangan, dan tentunya mengurangi interaksi di luar rumah jika tidak perlu. Penyebaran virus Covid-19 di Indonesia menyebabkan dampak besar terhadap pendidikan di perguruan tinggi. Pandemi Covid-19 mengubah tradisi para pelajar untuk beradaptasi pada suatu keadaan yang baru yang sebelumnya belum pernah sama sekali diterapkan pada pembelajaran di Negara kita sendiri seperti pembelajaran dalam jaringan (daring).

Kuliah daring adalah sistem perkuliahan yang memanfaatkan jaringan internet sebagai media pembelajaran yang ditampilkan dalam bentuk tulisan, tayangan video, maupun penjelasan dari dosen. Sistem perkuliahan dalam jaringan atau secara online ini adalah langkah yang terbaik yang bisa diambil oleh pemerintah pada saat ini, mengingat kondisi Covid-19 di Indonesia yang masih naik dan belum diterapkan new normal. Dengan diterapkannya sistem perkuliahan daring ini dapat meminimalisir resiko tersebarnya virus Covid-19 dan mengurangi aktivitas di kampus yang dapat menimbulkan keramaian.

 Perubahan perkuliahan daring yang sangat mendadak bagi mahasiswa membuat banyak pihak belum siap menerapkan pembelajaran secara daring. Saya sendiri sebagai mahasiswa selama perkuliahan daring merasa bosan dan jenuh karena metode pembelajaran yang semakin monoton. 

Pembelajaran daring ini dapat melalui situs online dari kampus juga melalui google meet dan zoom untuk berdiskusi. Kebijakan kuliah daring atau online semakin berjalannya waktu sudah cukup biasa dilakukan di berbagai perguruan tinggi, mahasiswa mengikuti kuliah daring dari rumah atau tempat tinggal masing-masing dan mahasiswa tidak perlu datang ke kampus. Keuntungan pertama pembelajaran daring seperti ini yaitu tempat dan waktu nya sangat efisien, hanya dengan jaringan internet mahasiswa bisa melakukan kegiatan belajar dimanapun dan kapanpun itu baik di rumah, di kamar, atau bahkan di cafe.  

Tidak ada halangan atau batasan yang mengharuskan mahasiswa untuk hadir di kampus. Dan waktu yang lebih fleksibel memberikan kesempatan mahasiswa untuk melakukan aktivitas lain seperti kegiatan keluarga dll. Keuntungan yang kedua pembelajaran daring adalah menghemat biaya kos dan perjalanan yang mana mahasiswa perlu mengeluarkan ongkos bensin untuk transportasi menuju kampus. Belum lagi mahasiswa mengeluarkan uang jajan untuk kebutuhan lainnya di kampus. Keuntungan sistem pembelajaran daring yang ketiga yaitu mengajarkan kita untuk disiplin dan tepat waktu, dikarenakan menghabiskan banyak waktu tanpa adanya interaksi yang dapat mempengaruhi mahasiswa.

Adapun kekurangan sistem pembelajaran daring yaitu pembelajaran yang dilakukan cenderung lebih ke memberi tugas yang diberikan oleh dosen serta adanya kendala jaringan internet untuk mahasiswa yang rumahnya daerah pegunungan. Membutuhkan kuota internet yang besar dan sangat bergantung pada kecepatan internet, bila jaringan lambat atau susah sinyal maka mahasiswa akan tertinggal dalam proses belajar mengajar. Mahasiswa mengalami keterbatasan dalam melaksanakan praktek dan penerimaan materi tidak maksimal. Meskipun sistem pembelajaran daring sebagai mahasiswa harus tetap semangat belajar dan aktif berdiskusi sesama teman maupun dosen.

Menurut saya sendiri perkuliahan daring yang terlalu berlebihan dan padat juga berpotensi menyebabkan mahasiswa mudah stress. Dengan hal ini, sekali-kali pembelajaran diselingi dengan istirahat sebentar sehingga dosen dan mahasiswa tidak terlalu stress. Dan menurut saya sendiri nilai dari keefektifan pembelajaran daring ini sebesar 6 dari 10 nilai. Itu dikarenakan materi kuliah yang didapatkan hanyalah berupa tulisan atau tugas saja, dan tanpa adanya pemahaman langsung. Pada akhirnya kondisi pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan perubahan pola belajar dan interaksi satu sama lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun