Mohon tunggu...
Fadhil Asyam Raif
Fadhil Asyam Raif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bersenang-senang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teriakan UKT Mahal Terdengar di Dalam Gerbong Kereta Api

10 Mei 2024   18:54 Diperbarui: 10 Mei 2024   19:35 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: dokumen pribadi

KA. Sritanjung dengan nomor kereta 242 diberangkatkan dari Stasiun Lempuyangan (LPN) pada jam 07.20 WIB menuju ke arah timur.  Perjalanan kali ini berhenti di Stasiun Sidoarjo (SDA) pada jam 14.26 WIB. Biaya yang ditanggung setiap penumpang yaitu 88.000 dengan kapasitas 106 penumpang di setiap gerbongnya. Dalam satu rangkaian kereta api terdapat satu kereta bagasi, satu kereta makan pembangkit, dan tujuh gerbong kereta kelas ekonomi AC.

Dengan kecepatan rata-rata 40 - 90 kilometer per jam KA. Sri Tanjung berjalan. Terdengar riuh di setiap gerbong kereta ekonomi ini, karena penumpang memenuhi kursi di setiap gerbong. Berbagai cara dilakukan setiap penumpang untuk menghabiskan waktu pada saat perjalanan hingga sampai tujuan. 

Ada yang menggunakan waktu tersebut untuk tidur terlelap, ada yang sekedar menutup mata untuk menghindari tatapan langsung dengan penumpang depannya, ada yang bermain game online dengan gadget yang dimilikinya, dan ada pula yang bercengkrama dengan sesama penumpang di sekitarnya. 

Gerbong lima terletak di belakang persis kereta makan. Terdengar beberapa orang bercengkrama mengenai perkuliahan. Dimulai dari sepasang suami istri yang melontarkan pertanyaan ke salah satu penumpang di depannya dengan kisaran umur 19 sampai 25 tahun. Kisaran umur tersebut biasanya sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Benar saja, orang tersebut adalah mahasiswa jurusan Teknik Arsitektur di Surabaya. Mahasiswa ini sempat mengeluhkan biaya UKT yang cukup tinggi di masa sekarang. 

Sepasang suami istri pun mulai menanggapi dan membenarkan bahwa tuntutan UKT yang tinggi bisa memunculkan kemungkinan makin lama UKT di sekolah negeri akan lebih murah dari sekolah swasta. Sang suami menambahkan bahwa "pihak kampus juga mengiyakan kalau ada yang salah di sistem pendidikan sekarang hingga biaya kuliah menjadi tinggi". Namun dari itu semua kita harus tetap meyakini bahwa "ilmu dari Allah, kesempatan menuntut ilmu itu dari Allah, maka semuanya kita kembalikan ke Allah juga" sang istri melanjutkan.

Mengutip dari  YouTube Kompas Tv tahun lalu yang berjudul  "Orang Tua Wajib Tahu! Investigasi Kompas: Biaya Kuliah Diprediksi Naik 6,03% per Tahun" kenaikan biaya UKT akan banyak memunculkan masalah bagi orangtua, sehingga perlu menyiapkannya jauh-jauh hari. Salah satu permasalahannya menurut sepasang suami istri tadi ialah "memunculkan problem bahwa seseorang sudah merasa membayar sehingga bisa melakukan semaunya sendiri tanpa memperhatikan kebijakan institusi" ucap suami. 

"Mahasiswa tidak bisa demo karena pihak kampus pun seperti tutup telinga" tutur mahasiswa jurusan Teknik Arsitektur. Sehingga sebagian mahasiswa berfikiran simpel dan tidak seperti dulu yang aktif mengekspresikan aksinya. Kalau mahasiswa sekarang mempunyai pemikiran praktis "kuliah ya kuliah saja tidak usah memikirkan yang lain" lanjutnya.

Seperti halnya berita terkini mengenai salah satu mahasiswa Universitas Riau berinisial KA yang dilaporkan ke polisi oleh Rektornya sendiri. Hal tersebut terjadi dikarenakan aksinya yang memprotes UKT mahal. Namun akhirnya, laporan tersebut dicabut setelah pihak kampus berkoordinasi dengan Polda Riau. 

Laporan yang dimaksud yaitu tertuju kepada aliansi mahasiswa penggugat yang ternyata adalah salah satu mahasiswa yang diasuhnya. Bu Rektor mengungkapkan bahwa masalah tersebut terjadi karena misinformasi dan tidak berniat melakukan kriminalisasi kepada mahasiswanya sendiri. 

Besar harapan kami kepada seluruh jajaran pemerintah di Kemendikbudristek bersama mencari solusi agar biaya UKT tidak semakin melonjak tinggi, para penerus bangsa tetap bisa melanjutkan studinya hingga negara ini menjadi negara maju. Tidak hanya memberikan kesempatan kepada penerus bangsa untuk melanjutkan studinya, namun juga harus memberikan kesempatan kami untuk aktif berekspresi mengungkapkan pendapat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun