Mempertahankan kearifan lokal pada bidang pendidikan di era modernisasi
Saat ini, Modernisasi telah mencakup hampir segala aspek dalam kehidupan, salah satunya di sektor pendidikan, berbagai macam inovasi dilakukan untuk memodernisasikan pendidikan dengan tujuan memudahkan proses belajar mengajar.
Namun, ada kekhawatiran apakah modernisasi akan menghilangkan kearifan lokal di bidang pendidikan?
Yang bisa kita lihat saat ini didunia pendidikan, justru dampak yang diberikan Dari modernisasi sangatlah positif kepada kearifan lokal, Karna lewat modernisasi, lebih mudah untuk memperkenalkan kearifan lokal contohnya lewat video Dan sosial media.
Melalui penggunaan internet ,sosial media, disitulah kearifan lokal,seperti budaya, bahasa, terus diperkenalkan ke generasi baru, bahkan keluar negeri. Saat ini bahkan sudah banyak universitas di luar negeri yang sudah mempunyai jurusan Bahasa Indonesia.
Jadi seharusnya modernisasi tidak akan memberi dampak besar kepada kearifan lokal. Meskipun dalam beberapa aspek dengan banyaknya modernisasi yang begitu berkembang pesat disini mulai dari segala hal yang yang digital dan serba internet memiliki pengaruh besar dalam setiap kegiatan dan juga cara penilaian serta penangkapan pada setiap individunya.
Justru kearifan lokal bisa menggunakan modernisasi untuk mempermudah proses pengenalan berbagai kearifan lokal ke khayalak luas. Contoh modernisasi Media dan aplikasi belajar online, pendidikan non formal, online course, jadi pada intinya apabila ingin meningkatkan kearifan lokal gunakan modernisasi untuk sarana promosi ataupun belajar mengajar melalui online course.
Dampak modernisasi di bidang pendidikan untuk mempertahankan kearifan lokal dengan ikut dampak positif nya mereka bisa membantu meningkatkan kualitas pendidikan dilihat dari aspek sarana dan prasarananya, kita juga bisa lebih banyak memperkenalkan budaya kita pada Kalayak luas melalui media-media yang tersedia untuk terus memperkenalkan dan melestarikan macam macam budaya yang ada di Indonesia.
Namun tak ayal tak kurang juga dalam memberikan dampak buruk akibat modernisasi. Contohnya seperti banyaknya gaya hidup ataupun merubah lingkungan budaya menjadi kearah kebarat-baratan atau juga mengikuti cara tata kehidupan layaknya orang luar negeri. Tak jauh dari itu menjadikan kita lebih tergantung terhadap internet maupun teknologi, membentuk pola pikir yang instan, kesengjangan sosial dan terjadinya bentuk plagiasi karya ilmiah atau tidak kepastian karya ilmiah dalam bentuk yang asli. Oleh karena itu maka kita sebagai mahasiswa Indonesia lebih cerdas dalam memilih sesuatu, mengambil segala bentuk tindakan dengan hati-hati dan jiwa yang kritis dalam segala hal. Tak ada yang salah dengan modernisasi namun tetaplah harus menjadi seseorang yang kritis dalam menanggapi segala bentuk hal untuk hal-hal baru kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H