Mohon tunggu...
Fadhilah Saefani
Fadhilah Saefani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterampilan Berbicara dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

3 Januari 2024   00:26 Diperbarui: 3 Januari 2024   00:28 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa resmi negara kita, Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, tepatnya Melayu Riau.

Dalam menggunakan bahasa Indonesia kita perlu memperhatikan cara kita berbicara, karena banyak sekali warga asli negara Indonesia sendiri yang masih belum memahami ketentuan dalam keterampilan berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia juga merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Jadi, sangat penting bagi kita untuk memahami kaidah berbahasa Indonesia dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar supaya bisa melestarikannya sampai ke anak cucu kita nanti.

Berbicara adalah suatu proses pengiriman pesan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Berbicara juga merupakan keterampilan berbahasa yang produktif. Dalam hal ini yang diartikan sebagai produktivitas adalah berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang paling banyak digunakan untuk berkomunikasi. Dibandingkan dengan menulis, berbicara merupakan kegiatan berbahasa yang cukup efektif karena tidak harus memerlukan persiapan dan media yang rumit. Setiap manusia pasti berbicara dalam keseharian hidupnya, begitu pun siswa sekolah dasar yang berusaha mengutarakan maksud dan perasaannya selain dengan bentuk tulisan juga dengan lisan. Namun, berbicara dalam hal ini ekspresi lisan cenderung kurang berstruktur, suka berubah-ubah dan lebih kacau serta membingungkan dibandingkan tulisan. Pembicara kerap kali memikirkan ide-ide nya sambil berbicara dan akhirnya seringkali lupa dengan kalimat-kalimatnya sebelum ia menyelesaikannya.

Keterampilan berbahasa lisan dilakukan secara tatap muka atau secara langsung tanpa media penghubung, misalnya melalui telepon. Sedangkan keterampilan berbahasa tulis tanpa tatap muka antara pembaca dan penulis, misalnya via pesan singkat ataupun surat menyurat. Dari cara berkomunikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan reseptif meliputi keterampilan menyimak (listening) dan keterampilan membaca (reading). Sementara itu, keterampilan produktif meliputi ketrampilan berbicara (speaking) dan keterampilan menulis (writing). Keempat keterampilan ini memiliki hubungan yang sangat erat.

Mempelajari bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa terdiri dari beberapa tindakan komunikatif yang bisa dipelajari secara spesifik dan mendalam. Salah satu keterampilan berbahasa yang sangat perlu diajarkan dan ditingkatkan kepada siswa adalah keterampilan berbicara. Tujuan pembelajaran keterampilan berbicara yakni untuk melatih siswa menuturkan kata-kata secara lisan dengan baik, santun, tepat dan dapat menyampaikan pikiran secara efektif pada forum resmi dengan penuh percaya diri. Ada empat aspek yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi keterampilan berbicara, yaitu aspek kebahasaan, pemahaman isi pembicaraan, organisasi pembicaraan, dan kinestik (mimik muka dan gerak anggota badan).

Untuk membuat siswa terampil dalam berbicara dan berbahasa Indonesia yang baik dan benar, Perlu dibuatkan skala penilaian berdasarkan komponen-komponen dalam bentuk tes berbicara yang dipraktikkan dalam kelas. Penting juga untuk mengevaluasi peningkatan keterampilan berbicara pada anak. Evaluasi tersebut dapat berbentuk seperti :

  • Mengevaluasi bentuk tes membaca nyaring, terdapat beberapa komponen penilaian dalam tes ini diantaranya dari komponen tekanan, tata bahasa, kosakata, kelancaran dalam membaca, dan tingkat kesulitan penyebutan bahasa asing yang jarang diketahui anak sekolah dasar.
  • Mengevaluasi tes kemampuan memperkenalkan diri dengan gaya berbicara sendiri, anak-anak sering mengalami kesulitan dalam hal kosakata, kesulitan merangkai kata dan kalimat dengan tepat, dan kesulitan penyebutan tahun lahir atau hal semacamnya.
  • Lalu, bentuk tes berikutnya yaitu bercerita tentang sehari-hari, yang dimana sering terjadi kesalahan dan terkendala pada komponen tata bahasa dalam memilih kata yang tepat.
  • Ada pula bentuk tes bercerita melalui gambar, tes ini melatih anak untuk merangkai kata dan menyusun kalimat dalam mendeskripsikan makna yang terkandung dalam gambar tersebut, disini juga bisa terlihat bagaimana perkembangan pengetahuan anak tentang kosakata dan tatabahasa dalam berbicara mengenai gambar yang ia lihat.
  • Yang terakhir ada bentuk tes pidato, tes ini sangat berpengaruh dalam menguji kemampuan berbicara pada anak, saat menulis teks pidato seringkali mereka menemukan sejumlah istilah teknis yang mereka sendiri kurang paham dengan istilah tersebut dan mereka diusahakan untuk menghafal teks pidato yang mereka buat karena pada umumnya mereka belum sanggup berpidato secara spontanitas. Hal ini menunjukkan tes pidato sangat penting dalam keterampilan berbicara pada anak.

Dalam komunikasi berbicara melibatkan dua atau lebih antara pembicara dan pendengar. Agar pendengar dapat memahami maksud yang disampaikan oleh pembicara, maka pembicara harus berusaha menyampaikan pembicaraannya dengan sebaik-baiknya. Dengan kata lain, pembicara harus terampil bicara, yaitu mampu memilih dan menata gagasan yang ingin disampaikan, menuangkannya ke dalam kode-kode kebahasaan sesuai dengan konteks komunikasi, dan mengucapkannya dengan inotasi, tekanan, nada, dan tempo yang tepat. Dengan pengertian seperti ini, anak tidak bisa memahami keterampilan berbicara secara otomatis. Mereka harus belajar dan berlatih. Maka dalam rangka untuk mengembangkan keterampilan berbicara seperti itu perlu pengajaran tentang metode keterampilan berbicara.

Daftar Pustaka

Sobari, dkk. 2019 'KETERAMPILAN BERBICARA SD TINGKAT RENDAH'.

Gereda, 2020. 'Keterampilan Berbahasa Indonesia'.

Harianto, 2020. 'Metode Bertukar Gagasan Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun