Sebagai salah satu garda terdepan dalam ranah kesehatan, perawat bersama tenaga kesehatan lain telah menjadi cermin upaya peningkatan taraf kesehatan masyarakat yang telah dilaksanakan. Serta dalam menjalani profesinya, moral dan etika menjadi cermin bagi perawat menunjukkan kemampuan dan profesionalismenya.
Profesi keperawatan telah berkembang sebagai ilmu sejak berdirinya pendidikan keperawatan modern. Profesionalisme keperawatan terbentuk sejak dasar keperawatan modern diterapkan dan terus ditingkatkan penerapannya melalui berbagai penelitian dan pengembangan nilai-nilai profesionalisme dalam menjalankan profesi maupun pendidikan (Berman, 2022).
Sebagai bentuk keikutsertaan dalam pengembangan profesi keperawatan, seorang perawat akan selalu menerapkan profesionalisme dalam menjalankan profesinya. Di era saat ini, pemahaman baru tentang profesionalisme keperawatan harus dikembangkan dan peran positifnya terus diterapkan. Teori konsep keperawatan modern yang dikemukakan oleh Nightingale, salah satu pakar keperawatan dunia, telah menjadi pondasi bagi perawat dalam menjalani profesi (Wang, 2022).
Faktor-faktor yang ada di dalam diri seorang perawat profesional antara lain emosi profesional, yaitu dedikasi dan simpati yang menunjukkan bahwa perawat yang baik memiliki sikap tenang, dapat dipercaya, rapi, dan teratur. Perawat juga telah memiliki kemampuan profesional yang mumpuni seperti wawasan yang tajam, kemampuan penilaian profesional, perawatan profesional, kepemimpinan, dan inovasi sebagai bagian penting dari profesionalisme keperawatan (Wang, 2022).
Selain pengetahuan profesional yang baik dan keterampilan profesional yang terampil, seorang perawat yang berkualitas harus memiliki etika dan norma profesi yang luhur di mana perawat dapat bekerja sama dalam tim, dapat saling memberi bantuan, memiliki rasa hormat terhadap sesama, cinta dan dedikasi, kehati-hatian dan tanggung jawab dengan menerapkan etika profesi yang merupakan jaminan untuk hak fisik dan mental pasien yang dikelola (Wang, 2022).
Moralitas atau konsep moral mengacu pada standar terhadap apa yang dianggap benar atau salah dalam perilaku, karakter, dan sikap. Dasar utama terbentuknya moral adalah hati nurani individu yang merespon situasi dan akan menimbulkan perasaan seperti rasa bersalah, harapan, atau rasa malu. Moral menjadi sebuah kerangka kerja untuk perawat di mana perawat dapat melihat dan mengklarifikasi situasi perawatan klien, mengambil keputusan dan tindakan etis, serta mendiskusikan situasi masalah dengan klien, keluarga klien, maupun tenaga kesehatan lain (Berman, 2022).
Kebutuhan pelayanan profesional akan sejalan dengan dedikasi seorang perawat yang mendalam terhadap profesionalisme dan kepercayaan dalam melaksanakan profesi keperawatan. Konsep profesionalisme keperawatan yang dijalani oleh seorang perawat telah menjadi suatu pondasi praktik yang bertujuan untuk mengatur hubungan dalam profesi untuk berinteraksi dengan klien dan keluarga klien, antar perawat, dengan profesi kesehatan lain, serta masyarakat. Nilai-nilai profesional keperawatan menjadi identitas diri seorang perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien serta menjadi dasar pedoman aplikasi teori dan praktik keperawatan.
Referensi
Berman, A. T., Snyder, S., Frandsen, G. (2022). Kozier & erb's fundamentals of nursing, 11th edition. Pearson, Inc.
Wang, Q., Wang, C., Luo, D., Li, J., & Duan, Z. (2022). Study of Nightingale's nursing professionalism: a survey of nurses and nursing students in China. BMC Nursing, 21, 1-8. https://doi.org/10.1186/s12912-022-00894-2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H