ibu dan anak di Indonesia, menjadi isu kesehatan publik yang mendesak. Data terbaru dari Maternal Perinatal Services menunjukkan bahwa pada tahun 2023 terdapat 29.945 kasus kematian ibu dan bayi. Angka ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak di tanah air.
Angka kematian
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kematian ibu umumnya disebabkan oleh komplikasi kehamilan, persalinan, dan pasca-persalinan, serta ketidakmampuan akses terhadap layanan kesehatan yang memadai. Kondisi ini dapat diperburuk oleh faktor-faktor seperti keterbatasan infrastruktur kesehatan, kurangnya pendidikan kesehatan, dan ketidakmerataan distribusi tenaga medis. Untuk menurunkan angka kematian ini, perlu adanya strategi yang komprehensif.
Pertama, peningkatan akses ke layanan kesehatan berkualitas adalah langkah krusial. Pemerintah dan lembaga kesehatan perlu memperluas jangkauan fasilitas kesehatan di daerah terpencil. Kedua, pendidikan dan penyuluhan tentang kesehatan kehamilan dan persalinan harus ditingkatkan untuk memastikan bahwa ibu hamil dapat membuat keputusan yang baik tentang kesehatan mereka.
Selanjutnya, penting untuk memperkuat sistem pemantauan kesehatan ibu dan bayi. Implementasi program skrining dan pemantauan yang ketat dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan lebih awal, sehingga penanganan dapat dilakukan dengan cepat. Selain itu, pelatihan dan peningkatan kapasitas tenaga medis juga sangat diperlukan, agar mereka dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan responsif.
Kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat sangat penting dalam mengurangi angka kematian ibu dan anak. Dengan upaya bersama dan implementasi solusi ini, diharapkan angka kematian ibu dan anak dapat menurun, dan kesejahteraan ibu serta bayi di Indonesia dapat meningkat secara signifikan.
Daftar Pustaka: WHO (2024, 26 April), Maternal Mortality. Kemenkes (2024, 25 Januari), Agar Ibu dan Bayi Selamat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H