Mohon tunggu...
Fadhilah Primakanda
Fadhilah Primakanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah mahasiswa jurusan pertanian dengan program studi penyuluhan pertanian semester 7

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pentingnya Implementasi SNI 8172:2015 dalam Pengembangan Benih Padi Hibrida

21 Oktober 2024   19:46 Diperbarui: 21 Oktober 2024   19:48 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam konteks pertanian, benih merupakan salah satu faktor kunci yang menentukan produktivitas suatu komoditas. Di Indonesia, padi merupakan makanan pokok yang sangat dibutuhkan, dan peningkatan produktivitasnya harus menjadi prioritas utama. Salah satu langkah penting yang diambil adalah penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8172:2015 mengenai benih padi hibrida. Standar ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas benih, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan produksi padi di tanah air.

SNI 8172:2015 menetapkan spesifikasi teknis untuk benih padi hibrida, yang diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Litbang Pertanian (2016), penerapan benih padi hibrida yang tahan terhadap organisme pengganggu tanaman memiliki daya hasil yang lebih tinggi dibandingkan benih lokal. Penggunaan varietas unggul mampu meningkatkan produksi padi secara nyata karena hasilnya relatif tinggi dan stabil serta memiliki tingkat ketahanan yang tinggi terhadap hama penyakit. Hal ini menunjukkan potensi besar benih inbrida dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Produksi padi menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, produksi padi Indonesia mencapai 31,5 juta ton atau naik sebesar 184,5 ribu ton (0,59%) dibandingkan dengan produksi beras tahun 2021. Namun, dengan tantangan perubahan iklim dan peningkatan permintaan, produksi padi perlu ditingkatkan. Dengan menggunakan benih padi hibrida yang sesuai dengan SNI 8172:2015, target produksi padi dapat tercapai. Selain itu, data dari Kementerian Pertanian tahun 2022 menunjukkan bahwa penggunaan benih bersertifikat termasuk benih hibrida, meningkat sebesar 15% dalam lima tahun terakhir, menggambarkan kesadaran petani akan pentingnya kualitas benih.

Meskipun SNI 8172:2015 memberikan harapan, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Banyak petani yang masih menggunakan benih tidak bersertifikat yang tidak memenuhi standar, yang dapat mengurangi hasil panen. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan sosialisasi dan pelatihan tentang manfaat penggunaan benih padi hibrida yang sesuai SNI. Selain itu, dukungan dari pemerintah seperti subsidi benih dan akses pasar juga sangat diperlukan

SNI 8172:2015 tentang benih padi hibrida merupakan langkah penting untuk meningkatkan produktivitas padi di Indonesia. Dengan fokus pada kualitas benih, kita tidak hanya meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga mendukung ketahanan pangan nasional. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, peneliti, dan petani untuk memastikan implementasi SNI ini berjalan dengan baik. Hanya dengan demikian, kita dapat mewujudkan masa depan pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun