Era globalisasi menuntut semua pihak untuk terus berpacu, segala aspek komponen kehidupan saling melengkapi dan ketergantungan satu dan yang lainnya. Begitu pula dengan kondisi Indonesia sekarang ini, menghadapi era globalisasi semua komponen bangsa sudah mulai mengambil sikap, merubah diri walaupun dalam kondisi permasalahan yang berbelit. Sebagai salah satu negara berkembang saat ini, Indonesia secara langsung dituntut untuk terus berbenah diri menghadapi tantangan yang semakin kompleks, permasalahan internal dan sekaligus ikut serta dalam kegiatan internasional. Segala aspek pendukung terlibat dalam hal ini, baik dari segi hukum, sosial, budaya, politik, dan sumber daya baik alam maupun manusia turut serta mendukung terselenggaranya cita cita bangsa sesuai dengan amanat konstitusi 1945.
Demografi merupakan aspek yang tidak dipisahkan dalam terselenggarakannya kehidupan berbangsa dan bernegara, dan ini merupakan aspek utama dan sangat penting, karena keadaan demografi Indonesia akan berdampak kepada banyak hal.
Bonus Demografi Indonesia merupakan suatu kondisi dimana terdapat banyaknya usia produktif dalam penyelenggaraan kehidupan negara. Bonus ini dapat dinikmati karena akibat dari evolusi kependudukan yang terjadi.
Dengan adanya bonus Demografi bagi Indonesia, akankah hal ini menjadi suatu Berkah atau malah berbalik sebagai Bencana kependudukan ?
Kondisi terdapat banyaknya usia produktif (15-64 tahun) dalam suatu negara berdampak pada banyak hal, jika semua aspek dan elemen mampu memanfaatkan hal ini maka dampak positif yang akan didapat, tetapi kebalikannya jika tidak siap maka tidak menutup kemungkinan bahwa bonus demografi hanya menjadi bencana bagi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bonus demografi jika dikelola secara baik maka akan berdampak pada :
- Pertumbuhan Ekonomi, bertambahnya jumlah usia produktif jika diimbangi dengan kemampuan untuk memproduksi maka secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak kepada kesiapan perekonomian masyarakat itu sendiri, masyarakat yang memiliki kemampuan memproduksi, tidak ketergantungan, maka akan menciptakan masyarakat mandiri.
- Daya Saing Tinggi, percaya diri yang tinggi dengan dilengkapi kemampuan untuk bersaing maka secara tidak langsung akan menciptakan nuansa persaingan yang sehat. Pada tahun 2015 Indonesia akan menhadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dimana segala aspek harus diperhatikan agar dapat bersaing, jika masyarakat usia produktif dipersiapkan dengan baik, maka daya saing yang tinggi akan tercipta di lapangan
Sebaliknya, jika Bonus Demografi tidak mampu diatas dengan baik, maka beberapa kemungkinan hal dibawah ini akan terjadi :
- Tingkat pengangguran semakin tinggi, angka pengangguran disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya ketidakmampuan masyarakat dalam hal memproduksi yaitu tidak adanya kemampuan, dan terbatasnya lapangan kerja yang tersedia.
- Tingkat kriminalitas tinggi, banyak dampak lain yang akan terjadi ketika usia produktif tidak bisa dibendung, salah satunya yaitu ketidakmampuan masyarakat untuk mandiri akan mengakibatkan tingkat kriminalitas yang tinggi, ketidakmampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya akan berdampak pada banyak hal.
Bonus Demografi yang didapat oleh Indonesia, seharusnya bisa menjadi batu loncatan untuk mewujudkan cita cita bangsa. Bagaimanapun semua aspek yang tergabung didalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara harus ikut serta memanfaatkan momen ini, mulai dari pemerintah, masyarakat, serta elemen pendukung lainnya.
Program yang bisa dilakukan oleh pemerintah maupun swasta dalam memanfaatkan bonus ini yaitu :
- Penyiapan masyarakat yang mampu bersaing serta memiliki kemampuan dalam hal memproduksi.
- Menciptakan masyarakat yang mampu berfikir global, bukan hanya sebagai pem-produksi, tetapi juga sebagai masyarakat yang mampu memberikan pekerjaan bagi masyarakat lainnya
Sudah sepatutnya, bonus demografi ini dimanfaatkan secara bijaksana sehingga tercapai cita cita bangsa sesuai dengan cita cita masyarakat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H