Mohon tunggu...
Fadhila azzahraSalsabila
Fadhila azzahraSalsabila Mohon Tunggu... Relawan - pelajar/mahasiswa

saya seorang mahasiswa ilmu komunikasi universitas muhammadiyah malang. saya mahasiswa yang cukup aktif, adaptif dan komunikatif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Budaya Global dan Peran Generasi Muda dalam Melestarikan Kearifan Lokal

19 Juni 2023   13:13 Diperbarui: 19 Juni 2023   13:23 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENGARUH BUDAYA GLOBAL DAN PERAN GENERASI MUDA 

DALAM MELESTARIKAN KEARIFAN LOKAL

Secara detail Budaya global sebenarnya mengarah pada semua aspek, bukan hanya aspek tertentu yang selama ini kita ketahui saja. Budaya global bisa mengarah ke aspek poltik, sosial, dan sebagainya. Budaya global memiliki 2 asal kata yaitu budaya dan global. Budaya memiliki arti sebagai sesuatu yang melekat secara turun temurun sedangkan global memiliki arti sebagai sesuatu yang mendunia. Budaya global adalah segala sesuatu yang turun temurun yang mendunia.

Budaya global yang di anut oleh anak muda cenderung berasal dari aktivitas seni atau art yang dilakukan oleh Public Figure dunia dan dijadikan sebagai dasar dan contoh entah itu dari cara berperilaku, cara berpakaian, cara berfikir bahkan cara berbicara yang ingin menyerupai seperti mereka. Jika budaya Global sudah menjadi kecenderungan bagi anak muda, itu akan menjadi keresahan untuk para orang tua. Budaya global yang yang akan diterima oleh anak muda bisa saja budaya global yang bersifat negative dan memberikan dampak yang merugikan. Dan itu jelas akan meresahkan para orang tua dan Masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, Perlu adanya pemahaman bagi orang tua tentang budaya global dan aspek yang dihasilkan dari budaya global entah itu aspek positif dan negative. Sehingga Ketika anak muda mulai mengonsumsi kebudayaan global tidak menimbulkan keresahan karena masyarakat dan para orang tua paham sebaiknya mereka para anak muda di bombing dan di arahkan ke hal yang positif. Selanjutnya, para orang tua harus mengikuti perkembangan global untuk menyamai dan menerima adanya kemunculan budaya global di perkembangan zaman saat ini. Jika suatu saat anak terjerumus pada kebudayaan global yang bersifat negative orang tua paham bagaimana sikap yang harus mereka ambil untuk keadaan seperti ini.

Orang tua harus memberikan Batasan dan tetap mendampingi mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Norma, nilai dan Ideologi setiap  negara berbeda beda. Ketika suatu budaya global boleh dilakukan di Korea, di Amerika belum tentu di negara Indonesia sendiri juga boleh di lakukan karena sekali lagi nilai dan norma setiap negara berbeda – beda. Mengapa anak muda cenderung menjadi target utama sebagai konsumen yang di timbulkan dari adanya kebudayaan global? Mudah di pengaruhi, mereka mempunyai andil besar untuk menerima informasi dan arus masuknya budaya global melalui perkembangan teknologi.

Kearifan lokal memiliki arti segala sesuatu yang menjadi ciri khas di suatu negara yang lingkupnya lebih kecil. Budaya global dan kearifan lokal menjadi 2 hal yang saling berkesinambungan. Keduanya saling mempengaruhi. Budaya global akan mempengaruhi generasi muda untuk tidak peduli dan meninggalkan kearifan lokal. Kearifan lokal tidak hanya berbentuk fisik, tapi bisa juga berbentuk local knowledge, sikap dan perilaku lokal masyarakat, termasuk budaya dan nilai. Contoh tersebut juga bisa dinamakan sebagai kearifan lokal. Menurut kami, kearifan lokal tidak menarik bagi generasi muda adalah anggapan yang salah. Generasi muda masih hidup di bawah naungan kebudayaan lokal dan mereka harus tetap mengetahui tentang etika, budaya, serta nilai – nilai yang sebenernya adalah bentuk dari local knowledge. Jika generasi muda sudah tidak tertarik itu akan menjadi ancaman bagi nasionalisme Indonesia. Indonesia bisa berkembang dan maju jika generasi muda paham tentang kearifan lokal yang ada di indoensia. Karena untuk mengembangkan negaranya sendiri, para generasi muda harus tau bahwa negara tersebut memiliki potensi apa yang dapat di kembangkan. Kearifan lokal merupakan suatu bentuk potensi.

Kearifan lokal sebenernya menunjukkan potensi lokal masyarakat. Maka akan sangat mengkhawatirkan jika para generasi muda tidak tertarik dengan kearifan lokal karena Nasionalisme di Indonesia akan hilang. Contoh kasus, Mungkin di negara lain yang berbeda dalam cara menganut nilai dan norma dari negara kita memperbolehkan Seorang laki laki dan perempuan diluar hubungan suami istri berada di luar berdua. Namun, bagaiman menurut pandangan dari nilai nilai dan norma yang di anut oleh masyarakat kita? Dengan agama yang mayoritas adalah muslim hal ininjelas tidak sesuai dengan norma yang kita anut. Masyarakat akan berfikiran yang negative bahkan bisa saja diberikan sanksi sosial contohnya di nikahkan.

Budaya lokal dapat memberikan Batasan untuk membatasi suatu hal yang bertentangan dengan nilai dan norma yang kita anut. Budaya global dapat menjadi ancaman terhadap hilangnya norma yang kita anut. Jika norma dan nilai yang telah kita anut tergeser begitu saja akibat dari dominasi budaya global, maka tidak ada lagi pedoman yang kita jadikan landasan dan tidak ada nasionalisme. Ikatan sosial menjadi hancur dan akan mudah terjadi perpecahan / konflik serta mudah termakan informasi hoax. Inilah pentingnya mempertahankan kearifan lokal, nilai – nilai norma dan budaya, local knowledge yang harus di pahami oleh generasi muda. Keresahan masyarakat akan semakin tinggi jika tidak ada peran generasi muda yang tergerak untuk melestarikan dan mempertahankan esksistensi Kearifan lokal. Harusnya anak muda bisa menyeimbangi dengan adanya budaya global dan tidak melupakan peran mereka sebagai peran utama yang mempunyai kewajiban untuk tetap melestarikan kearifan lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun