KEDOKTERAN 1. Ilmu kedokteran telah dirintis oleh peradaban mesir, yunani, romawi-persia, india-china. Kedokteran yunani melahirkan tokoh-tokoh besar seperti Hipokrates, Rufus, Doscorides, dan Galen. 2. Khalifah Almakmun memerintahkan penerjemahan semua buku dari setiap ilmu yang bisa ditemukan. Tugas ini dijalankan dengan baik oleh para penerjemah seperti Yohanna bin Masawaih, Hunain bin Ishaq, dan Ibnu Bakhtisu yang digaji per bulan sebanyak 2 kg emas. 3. Karya-karya terjemahan ini dibaca orang-orang berbakat yang kemudian menjadi tokoh-tokoh besar yang menguasai banyak bidang ilmu. Dalam dunia kedokteran di antaranya: Arrazi (841-926), Azzahrawi (930-1013), Ibnu Sina (980-1037), Ibnu Rusyd (1126-1198), dan Ibnu Nafis (1208-1288). 4. Warisan ilmu kedokteran ini mereka kuasai secara sempurna, kemudian mereka kembangkan, dan mereka tambahkan dengan penemuan-penemuan baru yang penting dan orisinil sebagaimana tercantum dalam buku-buku besar yang mereka susun, seperti: Alhawi fit Thibb (Alrazi, 25 jilid), At-Tasrif (Azzahrawi, ensiklopedi pembedahan), Alqanun fit-Thibb (Ibnu Sina), Alkuliyyat fit-Thibb (Ibnu Rusyd), Muzaj Alqanun (Ibnu Nafis) KEDOKTERAN GIGI/DENTISTRY 5. Sabda Rasul: seandainya tidak merepotkan umatku, akan kuperintahkan mereka menggosok gigi setiap hendak shalat. 6. Kedokteran gigi adalah salah satu bidang kedokteran yang dikembangkan kaum muslimin. Beberapa tokoh yang berkontribusi diantaranya adalah Azzahrawi, Abu Jafar Aljazzar, Ibnu Sina, Jaubari, dan Arrazi. 7. Azzahrawi telah berhasil melakukan pembedahan gigi dan menciptakan teknik pemasangan kembali gigi yang telah dicabut, dan dia juga mempelopori penggunaan giig palsu, sebagaimana terdokumentasi dalam bukunya as-Tasrif. Aljazzar menulis buku pertama yang merawat gigi yang rusak. Jaubari mematahkan anggapan bahwa gigi busuk diakibatkan cacing gigi, sebagaimana keyakinan Aljazzar dan Ibnu Sina. Arrazi mengembangkan teknik untuk mengurangi rasa saki saat gigi dibor, yaitu dengan cara menetesi lubang gigi dengan minyak. Ibnu Sina, dalam Alqanun, menyediakan 14 bab untuk mengupas tuntas masalah lidah: anatomi, penyakit, dan pengobatannya. RUMAH SAKIT 8. Kaum muslimin mempelopori pembangunan model rumah sakit modern yang belum pernah ada sebelumnya. Perintah Walid bin Abdul Malik untuk membangun tempat khusus bagi penderita sakit lepra menjadi benihnya. Rumah sakit pertama akhirnya lahir pada masa pemerintahan Harun Arrasyid (786-809) atas usul Arrazi: RUmah Sakit Baghdad. 9. Setelah berdirinya RS Baghdad, bermunculanlah rumah sakit lainnya di kota-kota Islam, diantaranya: RS Qayrawan di Tunisia (830, perintah Ziyadatullah I), RS Fusta di Mesir (872, pada masa Ahmad ibnu Thulun), RS Sayyidah di Baghdad (918), RS Muqtadiri di Baghdad (918), RS Adhudi di Baghdad (981), RS Salahani di Yerusalem (1187-1458), RS Marakesh di Maroko (1190), RS Mansuri di Mesir (1284, pada masa Almanshur Qalawun), RS Granada di Spanyol (1366) 10. Gedung rumah sakit dan fasilitasnya semewah istana 11. Manajemen Rumah Sakit
- Melayani semua orang
- Pemisahan bangsal: penyakit menular, jenis kelamin
- Pembagian perawat berdasar alat kelamin
- Kamar mandi dan pasokan air
- Seleksi dokter (Baghdad pernah menyeleksi 860 dokter)
- Tempat praktek mahasiswa kedokteran
- Dilengkapi perpustakaan yang lengkap, auditorium, dan mess untuk mahasiswa dan staf
- Sudah menggunakan medical record
- Gratis
FARMASI/SAYDANAH 12. Sabda Rasul: Setiap penyakit ada obatnya. 13. Tugas: komposisi, dosisi, penggunaan, dan efek obat. 14. Dipisahkan dari ilmu kedokteran oleh umat Islam pada abar ke-8. 15. Salah satu perintis ilmu ini adalah Dioscorides, penulis De Materia Medica yang mendeskripsikan 500 tanaman obat. 16. Kontributor muslim dalam ilmu ini diantaranya: Ibnul Baitar, Albiruni (973-1051), Alghafiqi (w. 1165), Arrazi, Sabur bin Sahl (w. 869), Ibnu Sina, Azzahrawi, dan Abu Hasan Ali bin Sahl Arrabbani attabari. 17. Beberapa karya dalam bidang ini:
- Aljami fit-Thibb, Albaitar. Berisi pemaparan 1000 tanaman obat yang dikumpulkannya di sepanjang pantai mediterania, antara spanyol dan suriah.
- Assaydanah fit-Thib, Albiruni. Diselesaikan tahun 1050 mengupas seluk-beluk ilmu farmasi, termasuk peran famakolog.
- Al-Adwiyyah Almufradah, Alghafiqi. Memaparkan pendekatan dalam metodologi, eksperimen, dan observasi dalam farmasi.
- Al-Aqrabadhin, Sabur ibnu Sahl.
- Alqanun fit-Thibb Ibnu Sina. Dalam buku ini Ibnu Sina memaparkan 700 cara pembuatan obat dan kegunaannya.
- Paradise of wisdom, Abu Hasan ar-Rabbani. Salah satu babnya menguraikan pengobatan menggunakan binatan dan organ-organ burung.
18. Apotek pertama didirikan di Baghdad tahun 754. Di Eropan, apotek baru muncul abad ke-15.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H