Mohon tunggu...
Fadhila Nur Shadiah
Fadhila Nur Shadiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Mahasiswa KKN UINSA: Program DESAKSI Hadirkan Solusi Kreatif Atasi Stunting di Desa Gununggeni

22 Juli 2024   14:13 Diperbarui: 22 Juli 2024   14:17 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Peserta DESAKSI, Mahasiswa KKN, Ahli Gizi, dan Ibu-Ibu PKK  (Dokpri)

Demo masak dan edukasi gizi atau bisa disebut dengan DESAKSI, ini merupakan salah satu program kerja KKN 83 UINSA yang memiliki sasaran ibu balita dan anak dibawah 5 tahun anggota posyandu, acara demo masak ini dilakukan  sebagai upaya penekanan kasus stunting di Desa Gununggeni, Kecamatan Banyuanyar, Probolinggo DESAKSI dilaksanakan pada17 juli 2024 bertempat di Desa Gununggeni dusun runggeng, banyak pertimbangan dan diskusi yang telah dilakukan saat pemilihan dusun, karena harus menunggu data bulanan posyandu terlebih dahulu agar dapat menemukan tempat yang sesuai kebutuhan dan perlu di edukasi terkait stunting dan kurangnya gizi seimbang pada balita. Dusun runggeng merupakan tempat yang cocok karena memiliki kasus stunting dan gizi buruk yang cukup tinggi dibanding 9 dusun lain yang ada di Desa Gununggeni, acara ini menggandeng beberapa lembaga termasuk ahli gizi puskesmas Banyuanyar, kader PKK, bidan desa dan kelompok PKK (pokja 4) di desa Gununggeni. Kegiatan pertama yang dilakukan ada pembukaan yang akan disampaikan oleh Ibu ketua PKK Desa Gununggeni, ahli gizi puskesmas Kecamatan Banyuanyar dan ketua kelompok KKN 83 UINSA, acara ini berupa demo masak pembuatan makanan tambahan (PMT) balita berupa olahan nugget ikan serta puding pisang dan edukasi gizi pencegahan stunting di posyandu dusun runggeng. Pemberian edukasi dilakukan sebelum kegiatan dan setelah kegiatan berlangsung terkait stunting dan bahan masakan yang digunakan .Banyak hal-hal positif yang bisa didapat dari acara ini, bertambahnya pemahaman masyrakat posyandu terkait pentingnya pemberian makanan dan minuman yang memiliki kandungan gizi cukup bagi balita. Kami harap program kerja ini dapat dipahami dan diterapkan masyrakat posyandu dusun runggeng agar dapat menekan kasus stunting yang tinggi di Desa Gunungeni ini.

Peran aktif mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari kelompok 83 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) berhasil gagas program berkelanjutan demi memajukan posyandu di Desa Gununggeni, Kecamatan Banyuanyar, Probolinggo. Memajukan Indonesia tentu dimuai dari desa yang merupakan tingkatan awal dalam penanganan demi membangun Indonesia yang sehat, berkualitas dan kemajuan daya saing tanpa ada satupun yang tertinggal.

Dengan meluncurkan program dalam mendukung posyandu, Kelompok KKN 83 berjumlah 25 mahasiswa ini tentu bukan sekadar proyek, melainkan jawaban atas tingginya kasus stunting yang ada di Desa Gununggeni.

Sebelum penyusunan program ini, diketahui bahwa ada 3 desa yang memiliki jumlah kasus stunting tertinggi di Kecamatan Banyuanyar, salah satunya di Desa Gununggeni . "benar, kasus stunting di Desa Gunung geni ini salah satu yang tertinggi di Kecamatan banyuanyar, kasus stunting yang tinggi dapat disebabkan dari  kurangnya kandungan makanan ataupun minuman yang bergizi yang masuk ke tubuh dan menyebabkan terhambatnya proses pertumbuhan pada balita" kata Ketua Lembaga Posyandu (LPP) Gununggeni, Bu Nurul, saat menerima kunjungan mahasiswa KKN 83, Dusun Runggeng, Gununggeni, Selasa (20/6/2024).

Program berkelanjutan pelatihan demo masak dan edukasi gizi menjadi salah satu dari tiga program unggulan yang dilakukan oleh 25 mahasiswa yang terbagi dalam tiga tim, yakni demo masak dan edukasi gizi (DESAKSI), edukasi media belajar dan bermain (EMBER), dan edukasi pernikahan dini (SIPERDI).

Kegiatan Demo Masak Berlangsung (Dokpri)
Kegiatan Demo Masak Berlangsung (Dokpri)

Program berkelanjutan KKN 83 sendiri menargetkan ibu balita, ibu hamil dan anak-anak dibawah 5 tahun anggota posyandu, dengan menggandeng beberapa lembaga termasuk ahli gizi puskesmas Banyuanyar, kader PKK, bidan desa dan kelompok PKK (pokja 4) di Desa Gununggeni. "Kandungan yang dapat menunjang pertumbuhan balita terdapat pada jenis protein hewani" kata Ahli gizi puskesmas Banyuanyar Sri Astutik, Sabtu (22/6/2024). Dikatakan Arisyna Nuri Salsabila, koordinator program DESAKSI, mengatakan "Program ini dilaksanakan berupa acara demo masak pembuatan makanan tambahan (PMT) balita berupa olahan nugget ikan serta puding pisang dan edukasi gizi pencegahan stunting di posyandu dusun runggeng, kenapa kami memilih dusun runggeng karena dari hasil rekap data yang diberikan oleh ibu bidan desa, dusun yang  memiliki kasus stunting dan gizi buruk yang cukup banyak berada di dusun runggeng, harapan kami setelah memilih dusun ini dapat menurunkan angka kasus stunting di desa gununggeni ini," katanya.

Diresmikannya pada 17 Juli 2024, tim DESAKSI, ahli gizi puskesmas kecamatan banyuanyar, Bu Sri Astutik dalam kesempatan tersebut mengapresiasi capaian kegiatan program mahasiswa KKN UINSA. Menurutnya juga menilai kegiatan KKN ini merupakan upaya yang tersusun rapi dengan penyampaian yang bagus ke masyarakat desa Gununggeni. "Program KKN 83 UINSA ini cukup rapi dan sangat bagus, upaya pemberian edukasi gizi yang kalian lakukan ini sangat membantu masyarakat khususnya ibu balita dalam penekanan kasus stunting yang tinggi di Desa Gununggeni, saya berharap upaya kalian dapat diterapkan oleh ibu balita serta kader PKK Desa gununggeni". jelasnya sebagai apresiasi, Rabu (17/7/2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun