Mohon tunggu...
Fadhila AlfiyatulAmri
Fadhila AlfiyatulAmri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI jurusan PGPAUD

membaca seatu yang baru merupakan hal yang menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Industri Olahan Mangrove yang Menjadi Oleh-oleh Khas Muara Gembong

5 Juni 2023   11:39 Diperbarui: 5 Juni 2023   11:55 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok Bahagia Berkarya atau biasa dikenal dengan sebutan Kebaya, telah didirikan oleh ibu Alpiah di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi. Industri olahan mangrove yang sudah ada sejak tahun 2017 ini membuat berbagai macam cemilan dan minuman yang terbuat dari mangrove. Olahan mangrove yang mereka produksi itu berupa dodol pidada, stik beluntas, keripik umpet daun mangrove, jus dan sirup mangrove serta masih banyak lagi, menjadi salah satu oleh-oleh khas yang ada di Muaragembong.

Ibu Alpiah yang memiliki ide untuk memproduksi olahan mangrove bermula karena melihat sekian banyak nya pohon mangrove ada di mana-mana tanpa ada yang memproduksi nya. Karena memang pohon mangrove banyak ditanam guna menghambat abrasi yang terjadi. Karena itu ibu Alpiah berfikir untuk memanfaat kan sesuatu yang mungkin tidak dianggap manfaat oleh orang lain. Bermula dengan mencoba membuat dodol pidada, hingga bertemu dengan komunitas anak-anak kota bekasi yang bernama Savemugo yang memberikan pengarahan dan bimbingan tentang apa itu mangrove dan fungsi nya. 

Selain itu komunitas Savemugo juga mulai mempromosikan dodol dan jus mangrove yang diproduksi ibu Alpiah melalui sosial media seperti Instagram dan Facebook hingga mendapatkan pasar.

Olahan mangrove yang ibu Alpiah beserta ibu-ibu yang ada di Kampung Beting bersama produksi ini sampai dengan sekarang, pengiriman penjualan nya sudah sampai pada Jabodetabek, bahkan pernah sampai NTT, Medan, dan juga Aceh. Selain itu juga ada beberapa orang yang menjadi langganan  dari olahan mangrove ini. Walaupun omset perbulan dari hasil penjualan tidak menentu, jika di rata-rata keuntungan bersih yang di dapat menjapa 5 juta rupiah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun