Seorang pemimpin yang jujur tidak hanya membawa dirinya sendiri pada kebaikan, tetapi juga membawa followersnya yang kelak akan dipimpinnya pada kebaikan juga. Pemimpin yang jujur, yaitu menjaga janji dan menunaikan amanatnya. Ini menyiratkan keterbukaan yang disambut baik oleh followersnya. Integritas adalah kualitas menjadi utuh, terintegrasi dan bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip etika yang kokoh. Jadi kejujuran dan integritas adalah fondasi kepercayaan antara pemimpin dan followersnya.
Pemimpin membutuhkan sifat kejujuran dan integritas untuk membangun hubungan saling percaya dengan followersnya. Para pemimpin yang sukses sangat konsisten melakukan persis apa yang mereka katakan akan mereka lakukan dengan baik ketika mereka mengatakan akan melakukannya. Pemimpin yang sukses membuktikan diri mereka bahwa mereka dapat dipercaya oleh followersnya.
Bagaimana Cara Membangun Kejujuran Bagi Seorang Pemimpin?
Cara membangun kejujuran menurut Kouzes & Posner (2007:48) pada jurnal (Usman 2013) adalah "Konsistensi antara kata-kata dengan perbuatan merupakan sarana untuk menilai apakah seseorang jujur. Jujur sangat erat hubungannya dengan nilai dan etika." Kita menghargai pemimpin yang mempunyai pendirian tentang prinsip yang penting, dan menolak pemimpin yang tidak yakin pada diri mereka sendiri. Followers tidak dapat percaya pada pemimpin yang tidak mampu menunjukkan nilai-nilai, etika, dan standar yang pemimpin miliki.
Bagaimana Cara Membangun Integritas Bagi Seorang Pemimpin?
Menurut (Khairi 2021) kepemimpinan yang konsisten menunjukkan keteladanan dalam mempengaruhi orang lain berarti memberikan daya dorong untuk memotivasi dirinya dalam membangun integritas, yang secara tak langsung mendorong orang lain untuk memahami secara mendalam prinsip dalam menumbuhkembangkan integritas yang kita sebut dengan prinsip pertama adalah menumbuh kembangkan kepercayaan dan keyakinan dalam merubah kesadaran inderawi ke tingkat yang lebih baik; prinsip kedua adalah memberi saling menghormati dan menghargai orang lain; prinsip ketiga adalah memiliki kemampuan dalam kedewasaan rohaniah, sosial, emosional dan intelektual.
Maka dapat disumpulkan bahwa jika seorang pemimpin sudah memiliki integritas, maka yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin untuk menjaga integritasnya yaitu dengan cara menepati janji atau memenuhi perkataan, berkomunikasi secara jelas dan jujur, berani meminta maaf, serta senantiasa berkomitmen.
Referensi :
Khairi, Muhammad Yudil. 2021. "Integritas Seorang Pemimpin," no. 0511: 1--7.
Usman, Husaini. 2013. "Kepemimpinan Berkarakter Sebagai Model Pendidikan Karakter."Pendidikan Karakter, no. 4: 265--73.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H