Kematangan dalam belajar mengacu pada perkembangan fisik dan psikologis yang diperlukan untuk mempelajari keterampilan atau konsep tertentu. Seseorang harus mencapai tingkat kematangan tertentu agar dapat memproses, memahami, dan menguasai materi yang diberikan. Ini mencakup kesiapan mental, emosional, serta fisik yang penting agar pembelajaran berjalan efektif.
Teori Belajar Behavioristik berfokus pada perilaku yang dapat diamati dan bagaimana perilaku tersebut terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan. Tokoh-tokoh seperti Pavlov, Skinner, dan Thorndike menekankan bahwa pembelajaran terjadi sebagai hasil dari stimulus dan respons. Di sini, reinforcement atau penguatan digunakan untuk meningkatkan atau mengurangi perilaku tertentu. Teori ini menyoroti pentingnya pengulangan dan penghargaan untuk membentuk perilaku belajar.
Sementara itu, Teori Belajar Humanistik lebih berpusat pada potensi manusia untuk berkembang secara penuh. Tokoh seperti Maslow dan Rogers menekankan bahwa pembelajaran seharusnya membantu individu untuk mencapai aktualisasi diri dan memenuhi kebutuhan emosional serta psikologis. Dalam pendekatan ini, suasana yang mendukung, empati, dan pemahaman sangat penting untuk membantu individu merasa dihargai dan termotivasi untuk belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H