Anda semua yang membaca artikel ini pasti memiliki suatu ingatan yang masih membekas atau bahkan selalu berputar-putar di pikiran anda. ingatan tersebut bisa saja berupa pengalaman pertama saat bisa mengendarai mobil, hari ulang tahun anda yang ke-17, atau saat romantis bersama pasangan anda.Â
ingatan tersebut bisa terus ada dan bahkan dapat bisa kita ingat sampai ajal menjemput kita selama otak kita tidak mengalami kerusakan yan parah dan serius. namun bagaimanakah otak ini bisa menjadikan pengalaman kita sebagai ingatan kita yang bahkan bisa kita ingat kembali setelah bertahun-tahun lamanya.
Mayoritas Ilmuwan sepakat bahwa model memori kita terdiri dari 3 tahap dan model ini disebut sebagai "MODEL MEMORI TIGA KOTAK". 3 kotak yang dimaksud adalah tahapan yang dilalui oleh suatu pengalaman untuk menjadi suatu ingatan. kotak yang pertama merupakan penyimpanan sensoris, kotak yang kedua merupakan Memori Jangka Pendek (Short Term Memory) dan yang ketiga adalah Memori Jangka Panjang (Long Term Memory). apabila diurutkan maka akan terbentuk skema sebagai berikut:
Informasi/Pengalaman dari lingkungan->Penyimpanan sensoris->Memori jangka Pendek->Memori jangka panjang.Â
1. Penyimpanan Sensoris
semua informasi yang kita terima melalui indra kita akan masuk menuju ke tempat penyimpanan sensoris. penyimpanan sensoris ini mencakp beberapa subsistem memori yang terpisah dan memiliki jumlah yang sama dengan jumlah indera yang kita miliki. contoh dari indera adalah mata sebagai penerima informasi visual dan telinga sebagai penerima informasi auditori.Â
citraan informasi visual yang kita terima akan bertahan pada penyimpanan sensori subsistem visual tidak lebih dari setengah detik. sedangkan citraan informasi auditori bertahan kira-kira hingga 2 detik.
penyimpanan sensoris ini dapat menyimpan informasi dengan tingkat akurasi tinggi sehingga kita dapat memilih informasi yang sedang kita perhatikan dari sekian banyaknya informasi yang masuk melalui indra kita. penyimpanan ini memberi kita kesempatan untuk memilih informasi mana yang perlu diperhatikan atau tidak karena semua informasi yang dideteksi oleh indra kita belum tentu hal yang layak atau penting bagi kita. untuk diperhatikan.
informasi yang diterima harus segera dipindahkan ke dalam memori jangka pendek. karena apabila tidak dipindahkan maka informasi tersebut akan menghilang selamanya.Â
contoh dari hal ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh George Sperling pada tahun 1960. Sperling menguji para relawan untuk melihat 12 rangkaian huruf selama sepersekian detik. setelah itu relawan disuruh untuk menyebutkan ulang huruf yang mereka sebutkan. namun, hanya 4 atau 5 huruf saja mampu mereka sebutkan karena informasi yang masuk ke penyimpanan sensoris (atau bisa disebut sebagai memori sensoris) mereka telah hilang.Â
proses menghilangnya memori sensoris secara cepat ini menguntungkan kita, karena hal tersebut dapat mencegah munculnya kesan sensori ganda yang dapat mempengaruhi ketepatan persepsi dan pengodean informasi. misalnya, jika penyimpanan sensoris visual kita tidak dihilangkan dengan cepat, maka setiap saat pergerakan benda yang kita lihat akan selalu memiliki banyak bayangan (seperti mengibas-ngibaskan sebilah lidi dengan cepat)
2. Memori Jangka Pendek
sama seperti penyimpanan sensoris, memori jangka pendek hanya mampu menyimpan informasi selama beberapa saat saja, mungkin sekitar 30 detik (walaupun beberapa ilmuan sepakat bahwa rentang waktu bisa sampai beberapa menit pada tugas tertentu). Â
informasi ini bisa dilanjutkan untuk dikirim ke memori jangka panjang atau menghilang untuk selamanya apabila tidak dikirim. perantara antara penyimpanan sensori dan memori jangka panjang, memori jangka pendek juga berfungsi sebagai Working Memory.Â
sehingga fungsi dari memori jangka pendek lebih aktif yaitu mengendalikan perhatian, memusatkan perhatian kepada informasi yang kita butuhkan, mengolah memori yang ada pada memori jangka panjang dan menghalau informasi yang dapat mengalihkan perhatian seseorang.Â
bisa kita anggap bahwa memori jangka pendek ini seperti RAM pada komputer. contoh aktivitas memori jangka pendek adalah memecahkan persoalan aljabar dan hilangnya ingatan nomor telefon yang sudah kita temukan pada buku telefon.
memori jangka pendek diibaratkan sebuah ember yang memiliki kapasitas terbatas. sehingga menyebabkan kita hanya dapat fokus pada beberapa hal saja dalam satu waktu. sehingga apabila ada informasi baru yang masuk, maka hal ini diibaratkan menuang air kedalam ember yang penuh, air yang awalnya ada didalam ember akan meluber keluar ember dan air yang baru dituang akan memenuhi ruang diember tersebut.
informasi yang dibutuhkan dalam jangka waktu lebih lama harus dipindahkan ke memori jangka panjang, karena jika tidak, informasi tersebut akan hilang selamanya dan digantikan oleh informasi lainnya.Â
bagi setiap orang, Informasi tertentu yang memiliki makna khusus akan dipindahkan dengan cepat ke memori jangka panjang, namun informasi lain biasanya memerlukan usaha lebih (contohnya, orang yang ahli dibidang memasak akan lebih mudah mempelajari resep baru daripada orang awam)
selain itu, memori jangka pendek inilah yang terlibat dalam pengolahan informasi secara sadar. jadi misalnya anda tiba-tiba ditugaskan mengerjakan persoalan matematika aljabar yang telah dipelajari beberapa minggu yang lalu, maka ingatan tentang pelajaran matematika aljabar akan dikirim dari memori jangka panjang ke memori jangka pendek untuk menyelesaikan persoalan yang ada di hadapan kita (matematika aljabar)
3. Memori Jangka Panjang
pada memori ini sebuah ingatan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama bahkan beberapa ingatan dapat tersimpan secara permanen didalam memori jangka panjang. selain itu, para ilmuwan juga sepakat bahwa kapasitas dari memori jangka panjang tidak terbatas.Â
Hal tersebut memungkinkan kita untuk belajar, menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta mengembangkan identitas diri dan sejarah kehidupan masing-masing. apabila diibaratkan, memori jangka panjang ini seperti suatu perpustakaan yang menyimpan informasi yang telah didapat oleh manusia.. apabila informasi/ingatan ini akan digunakan, maka informasi akan digunakan kembali ke bagian memori jangka pendek sampai informasi tersebut selesai digunakan.
memori dan ingatan yang ada didalamnya mungkin terlihat sepele, namun tanpa adanya hal tersebut kita bahkan tidak bisa melakukan suatu kegiatan yang sangat mudah seperti menghidupkan komputer, bersepeda, atau bahkan sekedar menuliskan nama sendiri diatas secarik kertas.
semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca sekalian sehingga kita dapat memaksimalkan dan menjaga fungsi dari memori kita. Terima kasih.
Sumber: Wade, Carole., dkk. 2016. Psikologi Edisi Kesebelas Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H