Mohon tunggu...
Fadhiil Cahyo Prabowo
Fadhiil Cahyo Prabowo Mohon Tunggu... -

keep moving forward to the great future

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Olimpiade Sebagai Wahana Memahami Budaya Antar Bangsa

16 Oktober 2013   20:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:27 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“OLIMPIADE SEBAGAI WAHANA MEMAHAMI BUDAYA ANTAR BANGSA”

A. Definisi dan Filosofi Budaya

Budaya adalah suatu cara hidup dan nilai-nilai yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, berkembang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya itu sendiri terbentuk dari banyak unsur, diantaranya: agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Setiap kelompok/negara/bangsa memiliki budaya yang berbeda-beda dan budaya itulah yang menjadi ciri khasnya. Budaya juga berperan sebagai perekat/pemersatu bangsa/negara.

B. Manfaat Memahami Budaya Bangsa

Dengan memahami budaya bangsa, kita akan bisa mempunyai sumber pengetahuan yang luas dan dalam tentang sebuah bangsa, mendorong munculnya upaya melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai yang terkandung di dalam budaya, membangun saling pengertian, meningkatkan komunikasi/interaksi dan harmonisasi dalam kehidupan bersosial, juga sebagai langkah menuju perdamaian dunia.

Tapi, fakta yang terjadi pada masyarakat saat ini sangatlah bertentangan dengan budaya yang kita miliki. Banyak sekali perilaku negatif yang muncul dalam masyarakat yang sudah hampir melupakan budayanya. Contohnya konflik-konflik antar suku (sampit, dayak dan Madura), konflik antar suporter dan maniak sepakbola, konflik antar kampung, konflik antar mahasiswa, konflik antar rakyat dan pemerintah, dan berbagai macam konflik lainnya yang ada di negeri ini. Salah satu fakta yang ada di luar negeri adalah Perang Israel-Palestina di Gaza.

Apakah Itu Semua Berbudaya ?

Dan sebenarnya, Mengapa perilaku manusia seolah tidak berbudaya ?

Omjay menanyakan ini kepada kami semua. Sebenarnya, beberapa teman saya sudah memberikan berbagai macam jawaban yang benar, namun ada satu penyebab yang paling tepat, yaitu karena agama tidak lagi menjadi landasan dan pedoman dalam menjalani kehidupan. Apabila kita manusia beragama dan mengikuti ajaran agama, kita tidak mungkin saling berperang, saling membunuh dan saling menyakiti. Karena tidak ada satu ajaran agama manapun yang menghalalkan peperangan.

Di tengah perkuliahan Omjay memutarkan beberapa video diantaranya, video opening ceremony Olimpiade 2008 di Beijing dan 2012 di London. Lalu sebuah film India yang sangat terkenal yang berjudul 3 Idiots. Kami juga diminta Omjay menyanyikan lagu yang berjudul “Bermata tapi Tak Melihat” oleh Bimbo dan lagu yang berjudul “Imagine” dari The beatles.

Sosiolog dan Budayawan berpendapat:

“Kurangnya pemahaman terhadap budaya suatu bangsa dan menurunnya budaya toleransi antarbangsa sebagai salah satu penyebab meluasnya konflik sosial di dunia”

Olimpisme adalah dasar fundamental dan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan mengkombinasikan keseimbangan antara jasmani dan rohani sertamengharmonikan antara kehidupan keolahragaan, kebudayaan dan pendidikan. Sehingga dengan demikian dapat diciptakan keselarasan kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai-nilai pendidikan yang baik dan penghargaan pada prinsip etika yang baik. Saling memahami budaya merupakan bagian dari tujuan gerakan dalam aktifitas olimpiade,

OLIMPISM = SPORT + CULTURE + EDUCATION

Pesan Omjay di akhir perkuliahan hari ini adalah, “pertahankan dan lestarikan nilai-nilai luhur budaya Indonesia, agar kita menjadi bangsa bermartabat, aman, makmur, dan sebagai penjaga kedamaian dunia”

Demikian resume dari saya, semoga resume ini dapat bermanfaat bagi pembaca, mohon maaf bila ada salah-salah kata sesungguhnya Allah itu Maha Pemaaf, atas perhatian pembaca saya ucapkan terima kasih. Wassalammua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun