Mohon tunggu...
Fadhel Fahrezi
Fadhel Fahrezi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menulis dan olahraga serta cita cita saya ingin menjadi seorang pengusaha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Awal Munculnya Jajanan Korea di Indonesia

21 November 2024   17:00 Diperbarui: 21 November 2024   17:05 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.images.search.yahoo.com/images/view;_ylt=AwrKDrzT5z5n7f8OP5vNQwx.;_ylu=c2VjA3NyBHNsawNpbWcEb2lkAzM1MGE3NjhkZDZjMzMwYWJhZWYxNzhlOGYwN2I5YzMw

Seperti kuliner China dan Jepang, makanan jajanan Korea Selatan kini menjadi menu oriental yang menjamur di Indonesia. Kepopuleran K-Food tentu tidak ujug-ujug. Ada penyebab munculnya makanan khas korea tersebut. 

Jajanan khas Korea mulai muncul di Indonesia seiring dengan popularitas budaya Korea yang semakin berkembang pada awal 2010-an, terutama berkat gelombang budaya pop Korea atau Hallyu. Berikut adalah beberapa momen penting dalam sejarah munculnya jajanan khas Korea di Indonesia:

  • Pengenalan Makanan Korea di Media: Sejak sekitar awal 2000-an, drama Korea dan film Korea mulai tayang di Indonesia dan memperkenalkan berbagai aspek budaya Korea, termasuk jajanan dan camilan khas mereka. Salah satu jajanan Korea yang pertama kali dikenal adalah tteokbokki (kue beras pedas), yang sering muncul dalam drama-drama Korea. Selain itu, hotteok (pancake isi manis) dan bungeoppang (roti berbentuk ikan dengan isian pasta kacang merah) juga sering muncul dalam tayangan drama Korea.

  • Restoran dan Kafe Korea di Indonesia: Pada awal 2010-an, restoran dan kafe Korea mulai bermunculan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Restoran-restoran ini tidak hanya menyajikan hidangan utama Korea, tetapi juga berbagai jajanan atau camilan khas Korea. Beberapa jajanan yang pertama kali muncul di Indonesia melalui restoran dan kafe Korea adalah tteokbokki, odeng (sate ikan Korea), hotteok, dan bungeoppang. Camilan-camilan ini mulai dikenalkan kepada masyarakat Indonesia yang tertarik dengan budaya Korea.

  •  Perkembangan Tren K-Pop: Tren K-pop yang berkembang pesat sejak pertengahan 2010-an semakin memperkenalkan jajanan Korea di Indonesia. Video klip dan variety show K-pop sering menampilkan camilan khas Korea, yang membuat penggemar K-pop penasaran dan tertarik untuk mencoba. Hal ini mendorong semakin banyak kafe dan restoran Korea untuk menghadirkan jajanan Korea seperti tteokbokki, bungeoppang, dan soondae (sosis darah Korea) di menu mereka.

  • Kemunculan Street Food Korea: Bersamaan dengan tren Hallyu, street food Korea mulai dikenal di Indonesia. Di beberapa pusat perbelanjaan dan kawasan wisata, muncul gerai-gerai yang menjual jajanan khas Korea, seperti tteokbokki, hotteok, kimbap, bungeoppang, dan fish cake (odeng). Dengan harga yang lebih terjangkau dan mudah didapat, jajanan Korea ini mulai mendapatkan tempat di hati masyarakat Indonesia, terutama anak muda.

  • Populer di Media Sosial: Media sosial dan platform video seperti Instagram, YouTube, dan TikTok semakin memperkenalkan jajanan Korea ke masyarakat Indonesia. Banyak influencer dan food blogger yang mencoba makanan dan jajanan Korea, yang semakin menarik perhatian publik Indonesia untuk mencobanya.  

Secara keseluruhan, jajanan khas Korea mulai dikenal di Indonesia pada awal 2010-an, bersamaan dengan tren Hallyu yang semakin berkembang, baik melalui drama Korea, K-pop, maupun kemunculan restoran dan gerai street food Korea yang menyajikan camilan khas mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun