Ada yang rasanya sedikit aneh saat memperhatikan status updates di BBM (Blackberry Messenger) di bulan Ramadhan ini. Malam taraweh pertama hampir semua orang mengupdate statusnya dengan tema "tarawehan yg pertama". Saat datang saat sahur, semua juga berramai-ramai menulis beragam status dgn satu tema yaitu "sahur". Apalagi saat berbuka puasa, orang-orang seakan kompak menulis "alhamdulillah sudah buka".
Tapi bukan hal diatas yang menjadi perhatian saya. Yang lebih menggelitik lagi adalah bila ada yang mengupdate statusnya dengan menuliskan ibadah yang sementara atau telah dikerjakannya. Misalnya, tadarrusan beres, lagi dengar ceramah ustadz di masjid, taraweh 20 rakaat plus witir 3 rakaat.. weww.. atau sekedar mengungkapkan segala amalan Ramadhan yang dikerjakannya seharian. Sepertinya makna keikhlasan dalam mengerjakan setiap amalan itu buyar karena seakan-akan dalam setiap perbuatan selalu saja disampaikan ke semua orang yang ada dalam contact list BBM nya.
Apalah artinya ibadah yang kita lakukan jika dalam mengerjakannya ada terselip riya' atau ingin diketahui orang lain? Tidak bisakah melakukan kebaikan dengan tangan kanan tanpa diketahui oleh tangan kiri? Ataukah memang di era Globalisasi seperti saat ini segala aktivitas mesti disebarluaskan agar semua orang bisa tahu apa saja yang kita lakukan seharian?
Semoga niat kita menjalani ibadah Ramadhan ini tidak disusupi syetan yang menyelipkan rasa riya' dalam setiap kebaikan yang kita lakukan. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H