Mohon tunggu...
Fadhel Fikri
Fadhel Fikri Mohon Tunggu... Penulis - Co-Founder Sophia Institute.

Co-Founder Sophia Institute Palu, serta pegiat filsafat dan sains.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ketika 28 Koruptor Ditangkap Prabowo (Analisis Filsafat Kritis)

7 November 2024   01:58 Diperbarui: 7 November 2024   02:20 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sama seperti yang saya tulis sebelumnya tentang "Prabowo Tangkap Koruptor: Langkah Tegas atau Simbolis?" Kampanye antikorupsi yang agresif di awal pemerintahan Prabowo menunjukkan langkah yang menjanjikan bagi perubahan struktural dalam pemerintahan Indonesia. Dengan menangkap 28 koruptor dalam 10 hari pertama, Prabowo seolah memberi pesan tegas bahwa pemberantasan korupsi adalah prioritas utamanya. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh para filsuf, perubahan sejati memerlukan lebih dari sekadar tindakan simbolis.

Melalui perspektif kritis, kita memahami bahwa tindakan nyata memerlukan reformasi menyeluruh pada sistem politik dan ekonomi yang menjadi akar korupsi. Jika Prabowo benar-benar berkomitmen, seperti yang disampaikannya, maka langkah berikutnya harus mencakup pembenahan institusi, peningkatan transparansi, dan penegakan hukum yang tidak pandang bulu.

Dengan demikian, tindakan ini bisa menjadi titik awal menuju era baru transparansi, atau hanya sekadar fase dalam siklus politik. Dalam demokrasi yang sehat, masyarakat memiliki peran penting dalam mengawasi dan mengkritisi pemerintah. Hanya dengan pengawasan publik yang konsisten, komitmen pemberantasan korupsi dapat dijaga dari sekadar janji menjadi aksi nyata.

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun