Mohon tunggu...
Fadh Ahmad Arifan
Fadh Ahmad Arifan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pernah bersekolah di MI Attaraqqie. Penggemar mie ayam dan Jemblem

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dilema Dipinang Tentara

26 Maret 2013   14:26 Diperbarui: 3 Agustus 2015   08:37 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hati Mey (25 th) betul-betul galau, ada pemuda yang sudah ketiga kalinya bertandang kerumahnya di jl Ijen, malang, tiba-tiba meminang dirinya. Siapakah pemuda itu? Pemuda yang konon sempat menggemparkan keluarga mey. Bagaimana tidak, ia seseorang yang disebut-sebut ideal dlm artian pekerjaan sebagai Mayor TNI-AD, punya rumah 2 tingkat dan telah merampungkan S2 di Universitas Pertahanan Nasional, Jakarta. Pokoknya masa depan oke banget gitu loh. Begitu sanak family dan para tetangga bilang.

Tapi dalam hati kecilnya, Mey berontak dan merasa nggak cocok dengan pemuda berbadan tegap itu. Ia tidak melihat tanda-tanda “islami” dalam diri pemuda ini. Masalahnya... atau dilemanya, ibu Mey kepincut dengan profil pemuda tersebut. Dan ibunya mendorong agar putrinya menerima pinangan itu. Alasannya, ditengah mahalnya ongkos kehidupan mengarungi dunia, tak cukup bermodal agama melainkan juga kemapanan.

Lain lagi dengan alasan saudara-saudaranya Mey. Kata mereka “apa sih yg dicari seseorang wanita? Paling-paling juga lelaki seagama dan mampu membiayai hidupnya”. Saudara-saudara Mey sempat menakut-nakuti, bahwa menjadi perempuan itu jangan jual mahal, jangan pilih-pilih deh, apalagi menolak. Pamali... karena bisa-bisa jodohnya makin jauh atau malah mendapat jodoh yang lebih buruk.

Boleh jadi apa yg dialami Mey terjadi juga terhadap perempuan pada umumnya. Di satu sisi ada keinginan menolak, tapi di satu sisi ada rasa khawatir. Karena jika menolak pinangan, bisa-bisa jauh jodohnya atau dapat yang lebih buruk. Untungnya Mey punya teman, yah boleh dibilang walau nggak hafal kitab alfiyah tapi nasehatnya masuk akal dan menyejukkan seperti halnya Mario teguh. Sebut saja Gus Sofyan, pemuda yang hatinya terikat dengan masjid ini berusaha meyakinkan Mey. “mempertimbangkan pinangan memang harus hati-hati. Tidak boleh gegabah, bersihkan hati dan luruskan niat, serta betul-betul memohon petunjuk kepada Allah” ujar sopyan membuka obrolan via facebook. Mey dengan tekun menyimak tausyiah sofyan. “Bagaimana sih konsep islam dalam hal menjawab pinangan” tanya Mey.

Sofyan berfikir sejenak, nggak sampe 30 menit kok. “Bagi wanita, ada kebebasan untuk menerima atau menolak pinangan. Yang penting berdasar pertimbangan matang dan hanya karena Allah.” Jawab sopyan. Mey masih penasaran, “mengapa karena Allah saja?”. Kali ini sofyan memberi jawaban yang amat bijak,”Karena begini Mey, apa yang kita lihat dengan mata manusia itu merupakan yang kasat mata saja. Lagian kita tidak pernah tahu bagaimana sebenarnya pribadi laki-laki yang meminangmu”.

“Tapi mas, aku juga ada rasa khwatir kalau menolak pinangan dia, takutnya tersinggung dan berbuat yang enggak-enggak”. Kata Mey dengan nada melow. Di tengah obrolan dua insan manusia itu, terdengar suara Abahnya sofyan sedang mengumandangkan adzan maghrib. Ya... otomatis sofyan pun harus segera log out dari akun facebooknya sekaligus mengakhiri obrolannya dengan Mey. “maaf Mey, saya mau sholat dulu, oh ya jika harus menolak pinangan, maka perlu disampaikan dengan kata-kata yang baik, alasan yang tepat sehingga tidak menyinggung perasaan. Tolong sampaikan pesan saya kepada pemuda yang melamar kamu. Bahwa sebagai pemuda yang berpendidikan; dia harus legowo dan bijak menyikapi keputusan Mey, krn jodoh adalah benar-benar rahasia Allah swt. Dan semua keputusan ada pada-Nya. Sebagai manusia kita hanya bisa berikhtiyar.” Dan akhirnya sofyan pun berpamitan untuk segera bergegas menuju masjidnya.

Permirsaaaaaaaaaaaah?? akankah Mey jadi menolak sang pemuda berpangkat Mayor itu...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun