Mohon tunggu...
Fadh Ahmad Arifan
Fadh Ahmad Arifan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pernah bersekolah di MI Attaraqqie. Penggemar mie ayam dan Jemblem

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

12 Tahun Wafatnya Gus Dur

31 Desember 2021   22:16 Diperbarui: 31 Desember 2021   22:18 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak terasa berada di penghujung akhir tahun 2021. Pada 30 Desember kemarin bertepatan dengan 12 tahun wafatnya mantan Presiden Abdurrahman wahid atau yang akrab disapa Gus dur. Oh ya, komedian Dono juga wafat pada tanggal yang sama.

Menjerat Gus dur adalah buku yang fenomenal di tahun 2020. Intisari buku ini menguak dalang dibalik presiden yang hingga kini makamnya dikunjungi ratusan peziarah setiap hari. Saya batal membeli buku ini, gara-gara sudah mengetahui nama-nama yang tak asing yang berlalu lalang di layar kaca, diantaranya : Azyumardi azra, Dr. Fuad bawazier, Priyo Budhi Santoso hingga 2 taipan kakap yang terlibat rentetan pelengseran Gus dur.

Tersebutlah nama Arifin panigoro. Pendiri Medco grup ini dikenal dekat dengan mendiang Taufik kiemas dan Mak banteng. Lalu ada pula taipan Anthony salim. Bos Salim grup itu disebut-sebut memborong dolar AS di luar negeri. Sehingga langka dan nilai kurs dolar perkasa di hadapan rupiah.Sialnya, yang jadi sorotan utama di mata pendukung Gus dur kala itu Dr. Amien rais dan Ir. Akbar tanjung. Akhirnya, aset-aset Muhammadiyah, kantor Gokkar dan HMI di Jawa timur jadi sasaran amarah pendukung fanatik Gus dur.

Salah satu pelajaran berharga dari drama pelengseran Gus dur ialah suatu kekuasaan mudah dijatuhkan jika di sekitar presiden berisi penasehat, menteri, bahkan kepala BIN yang lemah pengaruhnya. 

Terakhir sebelum mengakhiri tulisan ini, sebagian besar nama-nama yang disebut terlibat dalam pelengseran tak ada yang membantah atau menulis buku tandingan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun