"Semuanya naik, cabai 28 ribu, daging tetap 120 ribu". Jawab marni saat ditanyai wartawan stasiun TVMu. Akhir tahun rakyat kecil mengeluh. Harus diakui, Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2017 dinilai stagnan. Sejumlah faktor yang mendorong stagnasi pertumbuhan ekonomi, salah satunya yakni perlambatan konsumsi rumah tangga (Republika online, 25 Desember 2017). Bagaimana tidak stagnan bila harga-harga meroket naik. Otomatis memberatkan rakyat kecil. Belum lagi susahnya mereka mendapat gas elpiji 3 Kg.
Di Kompas TV, kakeknya Jan etes sedang pidato dengan gaya kalemnya. Beliau mengingatkan agar saat pilkada serentak 2018, jangan sampai kisruh. Hari ini beliau melewatkan pergantian tahun baru di Yogyakarta. Rakyat kesusahan dalam ranah ekonomi, politikusnya fokus mempersiapkan meraih kue kekuasaan saat tahun politik. Tahun dimana politikus bertingkah bagai sinterklas. Tebar senyum, kuis berhadiah, video vlog dll.Â
Tahun politik diramaikan figur militer/polri dan wajah-wajah baru yang potensial mengalahkan incumbent. RK di pilgub jabar, SS di pilgub jateng, ER di pilgub Sumut, dan tak menutup kemungkinan anak SBY ikut berlaga di salah satu pilkada.
Tahun 2018 adalah tahun yang menguras biaya dan fikiran. Baik bagi rakyat kecil dan para donatur partai. Rakyat kecil belum tentu dapat kompensasi. Adapun donatur politik/cukong pasti dapat aneka kompensasi. Proyek, kompensasi keringanan bayar pajak hingga Undang-undang yang menguntungkan kepentingan sang cukong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H