Sebuah candi kecil berdiri dalam kesunyian. Jalan tanah sempit yang hanya bisa dilalui roda dua mengarahkan pengunjung ke sebuah tempat yang sarat sejarah. Dikelilingi rimbunan pohon, Candi ini menyuguhkan suasana yang adem dan asri, seolah mengajak siapa saja untuk sejenak meninggalkan kebisingan kota.
Meskipun namanya tidak setenar Prambanan atau Ratu Boko, Candi ini menyimpan daya tarik unik. Selain keasriannya, lokasinya yang tersembunyi membuatnya menjadi destinasi yang menawarkan ketenangan. Meski ukurannya kecil, keberadaan candi ini memiliki nilai penting dalam sejarah kebudayaan Jawa kuno
Dusun Palgading di Kecamatan Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, menjadi rumah bagi salah satu peninggalan bersejarah dari masa Kerajaan Mataram Kuno, yakni Candi Palgading. Lokasinya tersembunyi di tengah perkampungan warga, menambah keunikan tempat ini. Pengunjung yang ingin mencapainya harus melewati jalan berbatu yang sempit, hanya cukup untuk sepeda motor atau pejalan kaki.
Saat pertama kali melangkahkan kaki menuju Candi Palgading, pengunjung akan dihadapkan pada jalan tanah berbatu yang hanya bisa dilalui oleh sepeda motor atau berjalan kaki. Namun, usaha tersebut sepadan. Suasana yang ditawarkan oleh candi ini mampu menghapus kelelahan perjalanan. Dikelilingi oleh rimbunan pohon dan hamparan hijau, suasana adem menyelimuti area candi, seolah mengajak siapa saja untuk melupakan hiruk-pikuk kota.
Candi Palgading merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno dari abad ke-9 hingga ke-10. Meskipun ukurannya kecil, candi ini memegang nilai penting dalam sejarah kebudayaan Jawa. Sebagai salah satu bukti kejayaan masa lalu, Candi Palgading mengingatkan kita akan peran pentingnya sebagai tempat ibadah dan pusat budaya masyarakat kala itu. Meski kurang terkenal dibandingkan dengan candi-candi besar lainnya, Candi Palgading tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Yogyakarta.
"Walaupun tempatnya kecil dan tersembunyi, tetapi keberadaannya tetap berarti. Candi ini adalah pengingat betapa kaya dan beragamnya budaya kita," ujar Bu Dian, seorang pengunjung yang ditemui saat menikmati ketenangan di area candi. Bu Dian menambahkan, meskipun Candi Palgading tidak ramai dikunjungi, ada nilai eksklusivitas di sana. Tempat ini cocok untuk mereka yang mencari ketenangan atau sekadar ingin menikmati keindahan sejarah dalam suasana yang intim.
Salah satu daya tarik utama Candi Palgading adalah lokasinya yang tersembunyi. Diapit oleh pemukiman warga, tempat ini memberikan nuansa damai yang sulit ditemukan di candi-candi besar. Pohon-pohon rindang di sekitar candi memberikan perlindungan dari terik matahari, menciptakan suasana yang nyaman dan sejuk.
Keasrian lingkungan sekitar menjadi salah satu alasan mengapa Candi Palgading sering dijadikan lokasi untuk meditasi atau sekadar merenung. Suasana sunyi yang dihadirkan oleh candi ini membuatnya menjadi tempat yang sempurna untuk melarikan diri sejenak dari kesibukan sehari-hari.
Meskipun menawarkan keindahan dan kedamaian, aksesibilitas menjadi salah satu tantangan utama bagi pengunjung yang ingin menjangkau Candi Palgading. Jalan sempit berbatu membuat kendaraan besar sulit mencapai lokasi ini. Namun, bagi mereka yang sudah mengenal tempat ini, perjalanan yang menantang justru menjadi bagian dari pengalaman unik.
Keberadaan Candi Palgading tidak lepas dari peran Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta. Mereka memastikan candi ini tetap terawat meskipun jumlah pengunjungnya tidak sebanyak candi-candi besar lainnya. Perawatan rutin dilakukan untuk menjaga keaslian dan keindahan candi, termasuk membersihkan area sekitar dan memastikan struktur candi tetap kokoh.