Biasanya yang akan terjadi pada setiap kali sholat Id usai selalu berjabat tangan lalu lupa diambil kembali alas koran atau lainnya yang digunakan ketika beribadah yang hanya setahun dua kali itu. Lagi-lagi yang bakal terjadi prersentase sampah bakal meningkat drastis meski, maaf, pemulung sudah berusaha mengambil yang bermanfaat bagi dirinya.
Kontan saja jika yang diambil adalah bermanfaat, tetapi yang jelas ini bukan masalah pemulung. Pemulung adalah sebagai yang membantu mengurangi persentase sampah bekas sholat. Malah yang bermasalah saudara kita yang sholat Id tapi selesai sholat lupa diambil kembali alasnya lalu membuang pada tempatnya. Biasanya panitia Idul Fitri di mesjid mana pun menyediakan tempat sampah. Tapi tidak sampai 60-70 persen yang sadar kebersihan.
Kegiatan warga pada hari pertama lebaran biasanya sangat full. Sehingga mengingat hal tersebut selesai sholat langsung "lari".
Tidak hanya panitia, bahkan khotib Idul Fitri pada akhir ceramahnya selalu berpesan untuk membuang sampah pada tempatnya. Tidakkah ini menjadi sebuah kesadaran "bersih lahir-bathin" dengan di mulai dari selesai sholat Id, membersihkan alas sholatnya untuk diambil jika dibuang ditaruh pada tempatnya.**
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI