Mohon tunggu...
Fadli Eko Setiyawan
Fadli Eko Setiyawan Mohon Tunggu... -

Inilah saya,,,(Anonim)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Kenyataan dan Amanah Bung Karno

11 September 2011   22:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:02 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

(SURAT TERBUKA UNTUK MEGAWATI SOEKARNOPUTRI)

Politik bebas aktif memang usianya hampir sama dengan kemerdekaan Republik Indonesia. Namun, keberadaa politik bebas aktif yang dulu menjadi isu strategis bagi (alm) Ir. Soekarno kini tidak lagi bertaring. Karena, amanah itu kini tidak lagi digunakan bagi generasi penerus bangsa ini.

Non-blok sampai saat penggulingan Bung Karno (BK), nama populer mantan presiden pertama RI itu--sempat menjadikan negara adidaya seperti Blok Barat yang diwakili oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dulu masih bernama Uni Soviet--ketar-ketir dibuat oleh BK. Termasuk kekuatan militer yang bentukan tentara KNIL (tentara buatan Belanda) yang lalu karena semangat perjuangan ke arah kemerdekaan menjadi PETA, pun dibuat kekuatannya hampir seimbang dengan kekuatan militer negara kedua blok dunia itu.

Pada praktiknya waktu demi waktu demokrasi di Indonesia selalu diuji dengan berbagai rongrongan. Syukur semua dapat diatasi dengan kekuatan militer yang kuat untuk mempertahankan NKRI.

Seiring perkembangan Indonesia yang usianya sudah tua, 66 tahun, Non-blok kini sudah bukan apa-apa lagi. Benar hal itu diingatkan kembali oleh anaknya BK yang juga mantan presiden, Megawati Soekarnoputri. Saya sangat setuju apabila MS dalam pidato halal bihalal hari ini, 11 September 2011, di Gelora Bung Karno menyebutkan hal itu lagi. Bahkan politik Indonesia dibilang belum berdaulat.

Perlu saya luruskan antara sudah atau belumnya kedaulatan politik dari kacamata orang awam dan orang yang masih setia kepada NKRI. Kita bukannya belum berdaulat secara politik, tapi kita pernah berdaulat secara politik yang bebas aktif. Meski ujung-ujungnya sama akan mengalami kemunduran, tapi kita pernah menjalankan politik bebas aktif seperti yang didengung-dengungkan BK. Sehingga, BK berani menyatakan pendapat tidak blok ke barat dan timur.

Tapi juga saya ingin menegaskan bahwa MS tidak perlu sakit hati oleh karena kita belum merdeka. Hal ini tidak untuk melupakan perjuangan para pendahulu bangsan khususnya BK. Nyatanya kita memang TIDAK MERDEKA. Ada dua hal mengapa tidak merdeka. Pertama, kita dijajah oleh bangsa sendiri sehingga kemiskinan masih merajalela. Karena sesuai apabila kita memang sudah merdeka hal-hal kemiskinan seharusnya tidak ada lagi. Ditambah dengan semua penyakit-penyakit masyarakat lain seperti korupsi dan sebagainya.

Kedua, kita secara tidak nyata, kita masih dijajah secara ekonomi oleh negara-negara kapitalis. Ini jelas dan tidak pelu sakit hati. Tapi sebagai tokoh seharusnya pikirkanlah jalan keluar dari semua gejala ini.#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun