Mohon tunggu...
Muhammad Fadli
Muhammad Fadli Mohon Tunggu... Penulis - Content Creator
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Muhammad Fadli adalah Awardee Beasiswa Gerbang RAJA 2015, Bankaltimtara 2020, Kaltim Idaman 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Meningkatkan Kembali Semangat Belajar Melalui Program Kampus Mengajar

14 Agustus 2022   09:47 Diperbarui: 14 Agustus 2022   10:36 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampus Mengajar adalah sebuah program mengajar di sekolah yang merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Bapak Nadiem Anwar Makarim menjelaskan tujuan diadakan program kampus mengajar adalah untuk memberdayakan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi, dan membantu pembelajaran dimasa pandemi Covid-19, untuk sekolah dasar yang berakreditasi C dan utamanya di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).

Hasil riset Kemendikbudristek menunjukan kemajuan belajar siswa sekolah dasar selama satu tahun sebelum pendemi adalah sebesar 129 untuk literasi dan 78 poin untuk numerasi. 

Setelah pandemi, kemajuan belajar siswa sekolah dasar berkurang secara signifikan. Untuk pembelajaran literasi setara dengan 6 bulan belajar, sedangkan untuk numerasi setara dengan 5 bulan belajar. Data tersebut merupakan hasil riset Kemendikbudristek yang diambil dari sampel 3.391 siswa SD dari 7 kabupaten/kota di 4 provinsi, pada bulan Januari 2020 dan April 2021.

Dari pengalaman saya mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan 1. Memang benar, dampak dari pandemi Covid-19 sangatlah besar khusunya bagi Siswa-Siswi Sekolah Dasar. Dan ada beberapa faktor yang menyebabkan nilai pengetahuan siswa-siwi menurun. Yang pertama adalah faktor sekolah. Fasilitas sekolah yang bisa dikatakan masih kurang, dan bapak ibu guru yang belum siap menghadapi pembelajaran ditengah pandemi (Daring). 

Akibatnya di dalam pembelajaran hanya dikasih beberapa tugas tanpa adanya penjelasan.  Yang kedua adalah faktor orang tua. Bebarapa dari siswa-siswi bukan dari keluarga yang berada dan bukan dari keluarga yang berpendidikan. Akibatnya ketika mereka dihadapkan dengan pembelajaran daring mereka mengalami kesulitan

Program Kampus Mengajar ini merupakan salah satu solusi untuk sekolah dasar yang terdampak pandemi dengan memperdayakan mahasiswa dari universitas di seluruh indonesia. Selama satu semester atau 6 bulan nanti, mahasiswa dituntut untuk membantu guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, adaptasi teknologi, dan administrasi menejerial ditengah masa pandemi Covid-19. 

Peran mahasiswa disini sangatlah penting, karena untuk meningkatkan kembali pengetahuan perlu adanya pembelajaran yang efektif,  kreatif, dan inovatif yang mampu memberikan transformasi untuk sekolah dan masyarakat. 

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Bapak Nizam mengatakan  dalam sambutannya sangat bangga dan mengapresisasi semua kerja keras dan perjuangan para mahasiswa dalam program Kampus Mengajar yang telah berhasil membawa transformasi untuk sekolah dasar, serta memberikan dampak dan manfaat yang baik untuk bapak ibu guru, orang tua, dan masyarakat. 

Harapan saya semoga akan selalu berkelanjutan program Kampus Mengajar, dan tidak hanya Kampus Mengajar tetapi juga program-program lain yang melibatkan langsung mahasiswa untuk menambah pengalaman serta melatih akademik dan soft skill teman-teman mahasiswa.

Oleh : M. Mawahibus Shomad

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun