[caption id="attachment_347318" align="aligncenter" width="211" caption="Photo: kabahmekkah.blogspot.com"][/caption]
Seperti biasa, hari minggu pagi-pagi sekali saya bangun dan mengayuhkan roda motor menuju car free day Lapangan Sempur Bogor, tepatnya sebelah utara Jl. Jalak Harupat. Target sampai disana adalah sebelum sholat shubuh, karena kalau siang sedikit mungkin saya kehilangan lapak untuk berjualan. Pagi pun beranjak dan pembeli mulai berdatangan, di sela-sela berjualan saya menghampiri penjual aksesori yang ada di depan saya, "cepet banget ya orang dapet duitnya" dengan logat jawanya ia menunjuk pedagang parfum refill. "ya dia jual dibawah harga biasanya, untung sedikit tapi ramai" timbal saya. terlihat ramai sekali memang, dan uang yang dia (tukang parfum) pegang sudah lumayan tebal, dan lembarannya bukan pahlawan patimura, tapi beberapa lembar foto Bung Karno dan lainnya fotonya Imam Bonjol.
Hmmm, sejenak saya berpikir memang jika sesuatu yang menarik dan murah akan dikejar orang, lalu bagaimana jika hal itu berurusan dengan akhirat. Melakukan ibadah Haji biasanya hanya dilakukan oleh yang sudah mampu, mampu dalam ekonomi dan mampu dalam kekuatan fisik. Mendapatkan pahala haji tanpa berangkat ke tanah suci, bisakah?
Tak ada yang tak mungkin, itulah ungkapan yang pas untuk jawaban pertanyaan di atas. Caranya cukup mudah dan simpel. Jauh lebih mudah daripada mendaftar Haji yang sesungguhnya. Namun, kemudahan ini belum banyak yang memanfaatkannya. Hanya duduk di mesjid setelah sholat shubuh berjama'ah di mesjid sampai dengan waktu syuruq dan kemudian sholat dua roka'at, maka telah mendapatkan pahala haji dan umroh sempurna, sempurna, sempurna. tapi hal yang semurah ini mengapa masih banyak yang enggan dan tidak berminat?
Marilah saudaraku, kita yang ingin mendapatkan pahala haji namun belum mampu secara ekonomi, kita luangkan sejenak waktu setelah sholat shubuh berjama'ah di mesjid sampai tiba waktunya sholat isyroq. yang penting kan pahala nya, bukan foto di depan ka'bah, Right?????
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang shalat shubuh dengan berjama’ah kemudian dia berdzikir kepada Allah Ta’ala sampai terbitnya matahari lalu dia shalat dua raka’at, maka pahalanya seperti pahala berhaji dan ‘umrah, sempurna, sempurna, sempurna,” (HR. At-Tirmidziy no.591 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy di dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy no.480, Al-Misykat no.971 dan Shahih At-Targhiib no.468.
Semoga tulisan ini bisa memotivasi diri saya sendiri dan menjadi inspirasi bagi yang benar-benar ingin mendapatkan PAHALA dari haji yang sempurna. Bukan untuk berfoto di tanah suci, bukan untuk mendapat gelar Pak Haji, apalagi untuk bersombong ria bahwa saya adalah orang kaya, Naudzubillah. Tapi sekali lagi ini untuk mendapatkan PAHALA HAJI, SEMPURNA, SEMPURNA, SEMPURNA.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H