Mohon tunggu...
Fadlih Eka
Fadlih Eka Mohon Tunggu... -

Orang Awam

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

I Love Sharing, I Love Eating

19 September 2014   23:22 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:12 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berhubung sebentar lagi hari raya qurban, saya akan mencoba untuk berbagi, bukan berbagi kambing apalagi sapi karena danapun belum kunjung kumpul. Saat ini saya akan berbagi pengalaman berliku saya bersama “ex handphone” kesayangan dari semua handphone yang pernah saya miliki yaitu Smartfren Andromax I. Mengapa saya sebut “ex handphone”? karena kesayangan tersebut telah raib dan tak tahu dimana keberadaannya sekarang.

Sebelum saya memiliki Andomax I, saya memakai handphone yang tiap tahun merayakan imlek, yaitu Andromeda A7 yang berasal dari negri China. Tak cukup lama kebersamaan saya bersama Andromeda, saat itu saya ibu saya ingin memakai handphone yang saya pakai, saat itu pula saya mencari pendamping hidup baru. Dan saya meminang Andromax I sebagai pilihan melalui sebuah toko online. Meski seken tapi body masih oke, and I falling in love at my first sight. Sebelumnya saya sendiri belum pernah sama sekali melihat ataupun meraba langsung Andromax I tersebut, hanya melihat sekilas ulasan di iklan dan sayapun tertarik. Saat dia menjadi pendamping hidup, saya merasa dunia ada di genggaman saya.

Pertama kali memakai, jelas sekali perbedaan dengan sang mantan (Andromeda). Dari segi home screen saja sudah berbeda, sang mantan hanya bermuka Roti Jahe alias Ginger Bread. Sedangkan pasangan baru saya bermuka Roti Isi Es Krim atau bahasa gaulnya Ice Cream Sandwich. Berhubung saya masih termasuk kategori remaja, maka front camera adalah sebuah kebutuhan. Saat bersama sang mantan dunia memang tak begitu buram, karena resolusi fc-nya lumayan 1,3 MP. Namun jika dibandingkan dengan pasangan baru saya, dunia lebih indah dan cerah merona karena resolusinya sudah 2 MP. Untuk segi internal memory perbandingannya bagai spring bed dan kasur kapuk, sang mantan hanya 170 MB sedangkan gebetan baru memuat 4GB. Dari semua hal yang sudah dibandingkan, bagi saya Andromax I lebih segala-galanya dibanding sang mantan.

Kebersaman bersama kekasih baru ternyata tidak bisa lebih dari satu tahun. Semuanya bermula ketika saya harus mudik naik angkutan umum, dalam perjalanan genggaman saya tak lepas dari sang kekasih, biasanya saya berselancar selama perjalanan untuk menghilangkan kejenuhan. Rasa kantukpun menghampiri dan kekasihpun ku kantongi. Sesampainya di terminal saya harus ganti kendaraan lain, sebelum berganti kendaraan saya menghampiri sebuah mesjid untuk sholat ashar. Sholat selesai langsung saja saya menunggangi angkutan umum kembali. Ketika merogoh kantong untuk kembali berselancar, eh eh eh ternyata sang kekasih entah kemana, kembali kucari dan kucari. Semua kantong ku rogoh, tas pakaian pun ku jelajah, namun hasilnya nol. Hah saya hanya bisa pasrah, mencari lagi tak mungkin karena tak tahu dimana rimbanya ia. Mungkin ini bentuk kasih sayang Allah ta’ala yang ingin mengganti I dengan Z, itulah harapan dan do’a saya.

Kaula muda zaman ini bilang “kalau belum selfie, ya loe belum gaul”. Hmmmm mendengar ungkapan itu rasanya sakit nya disini – nunjuk dada –. Seketika Andromax Z menari-nari di ubun-ubun dengan fc 2 MP dan kamera utamanya 8 MP. Selain itu profesi saya sebagai MASKOT alias mahasiswa kolot tentu skripsi menjadi momok yang terkadang memuakkan, karena harus mondar-mandir ke warnet cari inspirasi. Dengan Andromax Z rasanya tidak perlu repot-repot ke warnet. Dengan kuotanya yang bejibun tinggal di tethering ke lepi dan selesai perkara. Tak perlu boros kuota atau boros bensin mondar-mandir warnet, cukup duduk manis skripsi lambat laun akan rampung. Terlebih lagi dengan penyimpanannya yang melimpah, 8 GB, kita bisa pakai aplikasi apapun yang menunjang kebutuhan kita. Selain itu rasanya masih banyak si Z ini. Semoga saya bisa mendapatkannya. Wait for me, I will touch you love.

Imbas dari hilangnya sang kekasih, Andromax I, menyebabkan saya harus CLBK dengan sang mantan. Karena uang tak kunjung kumpul dan sang mantan masih menemani saya dengan keterbatasannya itu. Ahhh….semoga saja dengan tulisan ini saya bisa memperbaiki taraf hidup saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun