Mohon tunggu...
Fachrur Rozi
Fachrur Rozi Mohon Tunggu... Guru - Menyukai Traveling dan seorang Konseptor

Saya adalah seorang konseptor, saya senang membuat perencanaan terhadap suatu kegiatan atau tugas dengan target maksimal. Saya berwawasan luas, mudah bergaul dan suka untuk mencoba hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menata Usia Menuju Pendidik Bahagia

6 September 2023   01:33 Diperbarui: 6 September 2023   01:38 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Menilai Diri Sendiri

Setiap tahun sebagian manusia akan merayakan tanggal kelahirannya dengan berbagai macam cara sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Sang Pencipta. Setiap ada yang merayakan hari ulang tahun, kita selalu mendengar ucapan selamat panjang umur. Atau ketika ada bayi yang lahir, didoakan agar sehat dan berusia panjang. Umur manusia adalah perkara ghaib dan merupakan rahasia Allah SWT. Tak seorangpun tahu berapa panjang usia yang dijatahkan untuknya. Karena usia termasuk salah satu dari tiga rahasia Allah SWT yang tak diberitahukan kepada manusia.

Umur panjang tidak ditentukan oleh lamanya manusia hidup di dunia, tetapi seberapa banyak prestasi dan amal baik yang manusia kerjakan. Masa muda dan masa dewasa merupakan fase terpenting dalam kehidupan manusia. Mengenai pentingnya masa muda, seorang bijak mengatakan, "Jika engkau tak bisa meraih kemuliaan di hari mudamu, tak akan mulia hidupnya sampai tua". 

Sumber : SindoNews.Com
Sumber : SindoNews.Com

Menurut CNBC Indonesia dalam artikelnya yang dirilis pada 1 Oktober 2021 mengatakan bahwa harapan hidup seseorang bisa mencapai usia 130 tahun, meskipun tidak banyak yang bisa mencapai titik tersebut. Batas usia hidup manusia sejak lama telah menjadi perdebatan, dan penelitian terbaru mengungkapkan manusia bisa hidup hingga 150 tahun bahkan tidak ada batasan maksimal. 

Pada artikel kali ini saya berkesempatan untuk menulis tentang diri sendiri berdasarkan Trapesium Usia. Kali ini saya akan berbagi cerita singkat tentang masa sekolah, saat bekerja dan rencana pada saat pensiun nanti. Namun sebelumnya, izinkan saya berkenalan dengan pembaca cakep sekalian. 

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kota Balikpapan adalah tempat kelahiran saya dan bersekolah hingga kelas 3 SD kemudian saya berpindah pada tahun 1993 ke Sangatta ketika saya berada di kelas 4 SD. Masa kecil hingga saat ini, saya habiskan di kota tersebut sehingga usia sekolah saya mulai SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi saya selesaikan semua di kota Tercinta Sangatta. Saya adalah seorang konseptor, saya senang membuat perencanaan terhadap suatu kegiatan atau tugas dengan target maksimal. Saya berwawasan luas, mudah bergaul dan suka untuk mencoba hal-hal baru. 

Hampir satu dekade saya bekerja sebagai Guru, banyak informasi, pendidikan dan pelatihan dibidang pendidikan yang telah saya ikuti. Pada awal bergabung kesulitan dan tantangan sudah pasti saya alami karena dalam waktu singkat, saya harus menekuni bidang yang saya belum pernah terpikirkan. Tetapi keinginan dan rasa penasaran saya terhadap profesi ini membuat saya tetap bertahan. Ada kepuasan tersendiri saat menjadi Guru adalah melihat anak-anak didik kita berhasil dan menjadi apa yang diinginkan oleh mereka. Walaupun dari sisi kesejahteraan terkadang membuat saya sering berpikir untuk segera meninggalkan profesi ini, tetapi panggilan hati membuat saya semakin mencintai profesi ini.

Tidak ada manusia yang sempurna, termasuk diri saya. Didikan keras dari orang tua telah membentuk sikap dan perilaku saya menjadi sedikit temperamental. Saya dikenal sebagai sosok "guru killer" jika disekolah, karena memang saya selalu mengedepankan disiplin tinggi dan taat aturan baik kepada diri saya maupun kepada murid di sekolah. Tetapi walaupun begitu, saya sekaligus merupakan orang yang senang bercanda dan "jahil" juga menjadi ciri khas diri saya pribadi. Saya dikenal oleh rekan sejawat sebagai sosok yang suka bergurau dan senang membuat hal yang menghibur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun