Mohon tunggu...
Fachrurozy rama afsani
Fachrurozy rama afsani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalis

Mahasiswa UIN Jakatta Prodi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karakteristik Retorika Dakwah dan Dakwah Retorika

26 Juni 2024   15:14 Diperbarui: 26 Juni 2024   15:26 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Retorika dakwah digunakan sedemikian rupa sehingga pesan dakwah yang disampaikan benar-benar atraktif, menarik dan estetis. Faktanya, dakwah memerlukan retorika sebagai seni komunikasi verbal dan nonverbal. Dakwah tanpa retorika ibarat sayur tanpa garam, tenang dan damai.

Kemudian retorika khotbah digunakan untuk memberi bobot pada isi ceramah. Sebab, retorika mengharuskan pesan disampaikan dalam bahasa baku berdasarkan materi dan penelitian. Ceramah yang sama cocok dengan Mad yang semakin rasional dan kritis.

Selain itu, retorika dakwah digunakan agar pesan dakwah lebih informatif, persuasif dan menyegarkan. Sebab ketiga prestasi tersebut merupakan tujuan retoris. Wajar saja jika Mad'u menerima dan memahami pesan dakwah, seperti keimanan, syariat, dan akhlak. Sebab Mad'u merasa disuguhi menu lengkap.

Yang tak kalah penting adalah penggunaan retorika dakwah agar dakwah menerapkan pelataran, logo dan suasana dalam dakwah. Inilah tiga retorika Aristoteles. Ketiga retorika ini memperkuat kinerja pengkhotbah dan secara positif mempengaruhi reaksi hiruk pikuk hadirin. Nampaknya apapun metode dakwah yang digunakan, pathos, logos, ethos harus dicantumkan.

Retorika dakwah dianggap dapat digunakan karena melayani khalayak yang sudah gila dan gila internet. Untuk menjangkau mereka, retorika memperkenalkan komunikasi nonverbal, yakni berdakwah melalui perangkat digital. Dalam komunikasi nonverbal, khatib dapat menggunakan gerakan tubuh dan bahasa tubuh untuk berdakwah secara tatap muka dan online.

Terakhir, retorika dakwah dianggap digunakan karena menganggap bahwa dakwah memerlukan tindakan. Retorika mempunyai lima tahapan bertutur yang dapat digunakan dalam berdakwah. Pertama, penemuan atau penemuan. Kedua, pengaturan atau penataan. Ketiga, gaya atau tuturan. Keempat, memori atau mengingat. Kelima, penyampaian atau pengucapan. Dalam ilmu dakwah, kelima tahapan dakwah ini disebut dengan teknik dakwah.

Apalagi dakwah retorika adalah dakwah yang isinya hanya retorika. Dakwah retoris didedikasikan untuk tujuan tertentu seperti prestasi politik, prestasi ekonomi, dan prestise sosial. Khotbah retoris lebih dari sekadar alat yang digunakan di tengah-tengah gaya berbicara yang hebat.

Oleh karena itu, dakwah retoris harus dihilangkan karena beberapa alasan. Pertama, dakwah merupakan amanah yang dibangun dari surga. Banyak ayat Al-Qur'an dan Hadits Nabi yang bisa dijadikan acuan untuk menjelaskan hal ini. Jika dakwah hanya sekedar retorika, maka dakwah kehilangan nyawanya.

Kedua, dakwah ghair mahdhah adalah ibadah yang memberikan dampak positif bagi umat di sana-sini. Oleh karena itu, setiap dakwah harus berdasarkan pada waktu yang tepat. Dakwah merupakan tujuan perantara, tujuan sebenarnya adalah mendapatkan keridhaan Allah, yang dapat menarik rahmat-Nya.

Jadi retorika dakwah berbeda dengan dakwah retorika

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun