Buaya Hijau (Bajul Ijo) Persebaya Surabaya berhasil menjuarai Liga 2 musim ini. Selain juara, tim legendaris tersebut akhirnya kembali ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia dengan bermain di Liga 1. Green Force kembali bergabung bersama tim legendaris lainnya: Persib Bandung, PSM Makassar, PSMS Medan, Arema Malang, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, dan PSIS Semarang.
Ada dua kunci sukses terkait keberhasilan Persebaya musim ini:
Pertama, sosok Azrul Ananda. Pria 40 tahun itu adalah CEO Jawa Pos Group dan anak dari Founder Jawa Pos Group dan mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Dalam sejarah olahraga Indonesia, Azrul adalah sosok di balik profesionalisme dua kompetisi bola basket terbesar di Indonesia: Deteksi Basketball League (DBL) untuk tingkat SMA dan National Basket League (NBL) di tingkat nasional.
Musim 2017 ini, Azrul tampil beda. Dia memilih terjun ke sepakbola dengan menjadi Presiden Persebaya Surabaya, sebagaimana bapaknya dulu. Hasilnya cukup mentereng: dengan manajemen profesional, dia membawa Persebaya menjuarai Liga 2 dan lolos ke Liga 1.
Semoga, dengan terlibatnya sosok seperti Azrul, sepak bola Indonesia menjadi lebih baik dan profesional.
Kedua, pemain-pemain multietnik. Pemain-pemain Persebaya musim ini adalah gabungan talenta-talenta muda yang tidak hanya dari Jawa Timur, tapi dari daerah-daerah lain di luar Jawa: Makassar, Papua, dan lainnya.
Duet Makassar-Papua bahkan menjadi bintang Persebaya semalam ketika mengalahkan PSMS Medan 3-2 di final Liga 2. Mereka adalah Irfan Jaya dan Ricky Kayame. Irfan Jaya bahkan terpilih menjadi Pemain Terbaik Liga 2 musim ini.