Mungkin orang pada umumnya perlu meniru orang gila yang telah menerapkan physical distancing. Tetapi jangan jaga kontak fisik secara terus menerus, beda lagi ceritanya kalau sudah nggak musim virus corona. Kalau masih marak corona, perlu menerapkan physical distancing seperti orang gila. Tetapi nanti kalau sudah meredam masih menerapkan physical distancing, bisa-bisa di klaim sombong sama orang lain lagi.
Nah, bukan saja masalah physical distancing yang harus di tiru agar tetap kebal seperti orang gila di masa pandemi, tetapi terdapat hal lain. Nah kira-kira apa itu?
Saya menyebutnya dengan dua kata, yaitu tetap selow. Banyak ditemukan bahwa orang gila di jalan hanya menggunakan celana pendek dan baju dalam, tetapi mereka tetap selow. Dia tidak memikirkan orang lain yang menilainya buruk dan mereka juga tetap positive thinking. Pada dasarnya, mereka tidak mau memikirkan banyak hal yang dapat mengakibatkan over thinking, oleh sebab itu mereka mengambil langkah agar tetap selow.
Ada salah satu ahli yang bilang bahwa pertama kali yang di serang oleh penyakit itu adalah fikirannya. Nah kita tau sendiri bahwa orang gila itu mengalami gangguan fikiran sehingga susah untuk menerima informasi. Boro-boro hoax, akuratpun mereka tetap mengabaikan dan tidak mengerti. Nah, beda dengan orang pada umumnya yang selalu memikirkan masalah, beban hidup, dan merespon imajinasi terkait virus corona.
Orang gila tetap selow walaupun terdapat banyak informasi terkait corona dan mereka dalam zona bahaya. Mereka juga tidak memikirkan tentang bagaimana, apa, dan kenapa virus corona itu ada. Â Karena baginya, mereka hidup dengan hati dan tidak membebankannya pada pikiran.
Maraknya informasi di media sosia, membuat orang pada umumnya teracuni secara pelan-pelan sehingga dapat mengakibatkan gangguan psikologi seperti takut dan panik. Daripada membaca berita yang bisa menyerang psikologi, lebih baik main tik-tok. Mungkin selain mencari berita yang sesuai fakta, bisa juga meniru seperti orang gila dengan gaya tetap selownya.
Agar tetap aman dan kebal seperti orang gila, kedua hal tersebut sangat memungkinkan untuk dilakukan. Banyak orang yang bergerombol membicarakan mengenai virus corona, tetapi juga yang mereka bicarakan adalah berita yang tidak jelas asalnya. Ketika informasi itu disebarkan, secara tidak langsung memberikan virus ketakutak kepada orang lain. Supaya di era pandemi tetap kebal, patuhi anjuran pemerintah mengenai physical distancing dan di rumah saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H