"Agar dapat membahagiakan seseorang, isilah tangannya dengan kerja, hatinya dengan kasih sayang, pikirannya dengan tujuan, ingatannya dengan ilmu yang bermanfaat, masa depannya dengan harapan, dan perutnya dengan makanan". (Frederick E Crane)
Perkataan Frederick E Crane, seorang Pengacara dan Politisi dari Amerika Serikat diatas sangat menarik ketika menjelaskan tentang eleman-eleman yang bisa membahagiakan seseorang. Apalagi ketika menghubungkan antara kebahagiaan dan makanan, dua hal yang menurut saya mempunyai ikatan batin yang sangat kuat.Â
Apa benar makanan dan perut kenyang bisa bikin orang bahagia? Tapi tentu tidak semua makanan bisa membuat hati anda berbunga-bunga, apalagi kalau perut terlalu kekenyangan, jelas bikin gak enak. Tapi saya beruntung, pada suatu malam di tanggal 08 Maret 2017, ucapan seorang Frederick bisa saya buktikan. Bahwa sebuah makanan memang bisa menghadirkan sebuah kebahagiaan.
Yups, malam itu saya bersama empat kawan Kompasianer Jogja "lagi-lagi" mendapat undangan spesial dari Swiss-Belhotel Yogyakarta untuk menghadiri acarai  Opening "ASEAN Food Festival". Acara yang bertempat di Swiss-Cafe & Restaurant ini adalah upaya dari pihak Swiss-Belhotel Yogyakarta untuk memperkenalkan makanan-makanan khas Asia Tenggara kepada para tamu hotel, khususnya para wisatawan asing. Hal ini tentu menjadi ajang  promosi kuliner ASEAN yang menarik, walaupun belum bisa keliling Asia Tenggara, tapi tetap bisa merasakan kelezatan dan kenikmatan makanan-makanannya.
Kehadiran saya malam itu disambut bak tamu agung, dengan rasa hormat dan sopan, para pegawai hotel mempersilahkan saya untuk langsung menuju venue acara. Suasana glamour langsung tercipta ketika saya masuk ke dalam Swiss Cafe. Kursi berwarna merah dan putih sudah tertata rapi, di atas meja kacanya sudah disiapkan sendok, garpu dan tisu. Tidak ketinggalan, sederet makanan dari berbagai negara ASEAN sudah siap tersaji dengan rapi. Sebelum melakukan aktivitas dinner, tidak lupa saya untuk memotret makanan-makanan tersebut sebagai bagian dokumentasi untuk menulis artikel ini.
Para tamu pun saling menyebar satu persatu-persatu, menghampiri makanan yang ingin dinikmatinya. Tergambar jelas rona kebahagiaan di wajah mereka, suasana santai dan ceria begitu terasa. Lambat laun alunan musik keroncong terdengar, menambah kesyahduan malam itu.
Setelah puas menikmati pedas dan gurihnya Singapore Chili Crab, buruan saya selanjutnya adalah Nasi Lemak khas Malaysia. Makanan ini bisa dikatakan sebagai makanan nasionalnya orang Malaysia. Dimasak dengan santan kelapa, membuat nasi lemak mempunyai citarasa gurih dan lezat. Saya melengkapi sajian nasi lemaknya dengan ikan teri, gulai daging, ayam goreng, kering tempe dan irisan telur dadar.Â