Mohon tunggu...
Fachrudin Alfian Liulinnuha
Fachrudin Alfian Liulinnuha Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya sekedar freelance

Hanya ingin sekedar berbagi, bukan menggurui....

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Terlalu Tampan, Sajian Komedi Absurd dan Penuh Makna

7 Februari 2019   18:48 Diperbarui: 7 Februari 2019   18:53 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kulin, Pak Archewe dan Bu Suk (www.kapanlagi.com)

Setiap cowok pasti punya mimpi dan harapan ingin memiliki wajah yang tampan. Dengan ketampanan yang dimiliki, bukan tidak mungkin dia akan mudah mendapatkan apa yang di inginkannya. Popularitas, ketenaran dan di kagumi banyak orang adalah sebagian kecil hal-hal yang bisa didapatkannya karena berkah dari wajah yang terlalu tampan. Tapi dibalik itu semua, bagaimana rasanya kalau ketampanan yang dimiliki oleh seorang pria tiba-tiba bisa menjadi sebuah penderitaan. Lalu cowok macam mana yang tiba-tiba menderita karena punya wajah terlalu tampan ? Banyak hal di dunia ini yang memang sulit di mengerti.... 

Penggambaran tentang seorang cowok yang galau karena memiliki wajah tampan ternyata sudah dikemas secara absurd dan unik oleh  sutradara Sabrina Rochelle Kalangie dalam sebuah film yang berjudul "Terlalu Tampan". Film produksi Visinema Pictures yang rilis pada 31 Januari 2019 ini adalah adaptasi dari sebuah komik daring populer berjudul "Terlalu Tampan: Diary Orang Ganteng"  karangan Muhammad Ahmes Avisiena Helvin dan Savenia Melinda. 

Sejak dirilis pertama kali pada Maret 2017 di Line Webton, komik terlalu tampan sudah dibaca sebanyak sembilan juta kali. Komik daring yang terdiri dari 100 episode ini juga sudah dijadikan buku oleh Bukune. Dalam Webtoon, Terlalu Tampan bahkan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Mandarin, dan Thailand untuk menjaring lebih banyak pembaca. 

Mungkin karena cerita komiknya yang absurd, unik dan menggelitik maka dari itulah Visinema Pictures tertarik untuk mengangkatnya dalam versi layar lebar. Kebetulan tanggal 31 Januari kemarin saya bersama teman-teman komunitas Kompasianer Jogja berkesempatan untuk menyaksikan film Terlalu tempan di bioskop XXI Empire Jogja. Maka dari itu di bawah ini saya akan sedikit memberikan ulasan tentang film Terlalu Tampan yang telah saya tonton. Semoga tidak terlalu spoiler ya, hehe... 

Sinopsis

instagram.com/terlalutampan
instagram.com/terlalutampan
Film Terlalu Tampan bercerita tentang seorang pria bernama asli Witing Tresno Jalaran Soko Kulino atau yang biasa dipanggil Mas Kulin (Ari Irham). Lahir dari keluarga yang semuanya memiliki garis ketampanan, membuat Kulin terjebak dalam ketidaknyamanan dan penderitaan. Sebagai orang tampan, kulin bukannya memanfaatkan ketampanannya untuk meraih popularitas ataupun bisa menggaet banyak cewek, Kulin justru menjadi pribadi yang tertutup dan jarang bersosialisasi dengan dunia luar.

Dia merasa benci dan risih kepada para cewek-cewek yang hanya melihat dirinya cuma dari mukanya yang terlalu tampan. Di tambah lagi reaksi para cewek yang sangat histeris bahkan sampai mimisan ketika melihatnya membuat kulin semakin tidak nyaman dengan anugerah ketampanan yang dimilikinya.

Dengan keadaan Kulin yang seperti itu, terpaksa membuat kedua orang tuanya yaitu Pak Archewe (Marcelino Lefrandt) dan Bu Suk (Iis Dahlia) menyekolahkan mereka di rumah alias Homeschooling. Hingga suatu malam Pak Archewe, Bu Suk dan sang kakak kulin yaitu Mas Okis (Tarra Budiman) bersekongkol untuk membuat sebuah misi bagaimana Kulin bisa lebih mengenal dunia luar dengan cara menyekolahkannya di sekolah umum. Misi yang dinamakan OMALIN (Operasi Mas Kulin) akhirnya berhasil meyakinkan dan membuat Kulin untuk mau sekolah di SMA umum, tapi lagi-lagi Kulin mengajukan syarat dia hanya mau sekolah di SMA khusus cowok.

Kulin, Pak Archewe dan Bu Suk (www.kapanlagi.com)
Kulin, Pak Archewe dan Bu Suk (www.kapanlagi.com)
Kulin akhirnya masuk di sekolah khusus cowok yang bernama SMA Horridson, dari sekolah inilah Kulin menghadapi berbagai problem masalah dari mulai membuat seorang guru wanita kejang-kejang sampai harus dilarikan ke rumah sakit karena menyaksikan ketampanannya hingga sampai dibuly oleh geng 3 tak pimpinan Sidi (Dimas Danang). Karena merasa berkuasa di SMA Horridson, Sidi memaksa Kulin untuk  mengajukan proposal pesta prom gabungan kepada si "Terlalu Cantik" Amanda (Nikita Willy) yang ada di sekolah khusus cewek (SMA BBM).

Dari trailer filmnya kita sudah tahu apa yang terjadi setelah Kulin ada di SMA BBM, dia buka helmya dan bummm..... pesona ketampanan kulin yang memancar diiringi efek ledakan dahsayat mampu membuat heboh dan histeris seluruh siswi SMA BBM hingga banyak yang mimisan, kejang-kejang bahkan sampai kesurupan.   

Kulin yang merasa terancam dan ketakutan akhirnya melarikan diri dan malah berniat bunuh diri dengan cara melompat dari gedung tinggi, tapi niat itu akhirnya di urungkan gara-gara dia melihat seorang cewek bernama Rere (Rachel Amanda) yang cuek dan tidak peduli dengan wajah tampannya. Karena sifat Rere yang aneh itu, otomatis membuat kulin langsung merasakan apa yang namanya jatuh cinta.

Rere, Kulin dan Kibo (Visinema Pictures)
Rere, Kulin dan Kibo (Visinema Pictures)
Melihat Cewek seperti Rere, ia seperti menemukan cinta sejati yang selama ini ia cari. Namun masalah semakin rumit ketika Kulin tahu bahwa sahabat dekatnya Kibo (Calvin Jeremy) ternyata mencintai cewek yang juga ia cintai yaitu Rere. Dari situlah ujian terberat dimulai bagi seorang cowok terlalu tampan bernama Mas Kulin, mampukah dia menghadapinya?. 

Kisah Sederhana yang Absurd dengan Jokes Receh

Konsep cerita film Terlalu tampan memang sedikit berbeda dengan yang ada di komik, di versi filmnya ini lebih menyajikan konflik yang dihadapi oleh Kulin selama menjadi cowok terlalu tampan. Konflik utama yang menjadi garis besar di film ini tentunya tentang keluarga, persahabatan dan percintaan. Yang menjadi menarik dari film ini adalah bagaimana penyajian ceritanya ringan  tapi dikemas dengan hal-hal yang absurd, menggelitik dan menyentuh perasaan. Jokes receh ala webtoonnya masih dipertahankan dalam beberapa dialog film, sehingga menghasilkan nuansa komedi yang tetap menghibur dan asyik untuk dinikmati.

Walaupun konfilk yang dihadirkan cukup sederhana seperti kebanyakan cerita cinta remaja kebanyakan, namun yang menonjol di film ini adalah bagaimana sebuah bumbu drama ketika bisa disatukan dalam satu unsur komedi yang emang benar-benar absurd dan receh. Hasilnya adalah humor-humor yang bersifat spontan mampu ditempatkan pada momen yang pas sehingga bisa mencairkan segala ketegangan yang ada dan tentunya mampu meledakkan tawa para penonton yang ada di  bioskop. 

Akting yang Saling Melengkapi

Kombinasi para pemain di film Terlalu tampan terlihat sangat pas ketika melihat Ari Irham berperan sebagai Mas Kulin si cowok terlalu tampan, aktingnya cukup bagus dan yang terpenting wajahnya emang bener-bener tampan. Selain itu pemilihan karakter pemain untuk Keluarga Kulin juga sangat tepat.

 Pak Archewe sangat proporsional ketika Marcellino Lefrandt dengan tubuh kekar bersuara lembut menjadi kepala rumah tangga, lalu ada Iis Dahlia dengan kumis tipis khasnya sangat pas ketika menjadi karakter Bu Suk yang juga dijuluki si perempuan tampan. Tidak ketinggalan pula Tarra Budiman tampil cukup meyakinkan dengan jokes-jokes recehnya yang semakin membuat segar suasana saat keluarga ini berkumpul.

Calvin Jeremy, Rachel Amanda dan Nikita Willy juga mampu tampil meyakinkan dengan peran mereka masing-masing, kehadiran mereka bertiga semakin menambah warna kesegaran dalama film ini. 

Sinematografi Penuh Warna dan Mempesona

Sebagai sutradara debutan untuk film layar lebar, Sabrina Rochelle Kalangie mampu menghadirkan sebuah film yang memiliki sinematografi yang ciamik, editing smoth dan tone visual warna yang cantik. Yang saya sangat suka adalah ketika visual serta mood beberapa karakter dalam film ini juga disisipi efek grafis ala komik yang membuat sensasi seolah-olah kita membaca komik terlalu tampan. Berbagai ragam evek visual penuh warna yang dihadirkan dalam film terlalu tampan jujur saja membuat pengalaman menonton semakin terasa dan tidak gampang membosankan.

Kesimpulan

Terlalu tampan hadir sebagai film komedi yang benar-benar absurd, kocak, unik, mengggelitik dan sarat pesan positif.  Kisahnya yang absurd tentang remaja terlalu tampan ternyata menyimpan cerita menyentuh dan dalam tentang kepercayaan diri, kehangatan keluarga, arti persahabatan dan perjuangan mengejar cinta

Dari  film ini banyak pesan moral yang bisa diambil diantaranya adalah bagaimana seseorang bisa menjadi diri sendiri serta bisa membangun kepercayaan dirinya dalam menghadapi berbagai masalah dan juga berani bertanggung jawab terhadap segala resiko yang telah di perbuat. Ada dua poin penting dalam film ini, yaitu tentang pentingnya arti dukungan dari keluarga dan berharganya seorang sahabat dalam kehidupan kita. 

Dan satu hal lagi, bahwa memiliki muka terlalu tampan tidak selalu bisa kita jadikan modal membanggakan diri dan meraih apa yang diinginkan. Pada akhirnya semuanya dikembalikan kepada sikap dan ketulusan hati tanpa harus memandang kesempurnaan fisik semata.

Tidak hanya mempunya cerita ringan dan menghibur, tapi banyak pesan moral positif yang tersirat membuat film Terlalu tampan layak untuk menjadi sajian hiburan yang tidak hanya sekedar menghibur dengan komedi absurdnya tapi juga ada nilai-nilai positif yang bisa diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. So, di akhir pekan ini yuk ajak rame-rame keluarga, teman ataupun pasangan untuk menyaksikan film Terlalu Tampan. Pas udah nonton siap-siap ketawa bersama melihat segala kebsurdan, keunikan dan kekonyolan dari  para pemeran film Terlalu Tampan.

Selamat menonton, semoga terhibur, enjoyyyyy.....


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun