Mohon tunggu...
fachri setiawan
fachri setiawan Mohon Tunggu... -

anak kemaren sore yang pengen komentar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keinginan Kita..

16 Juli 2010   09:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:49 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

adakalanya dalam hidup kita punya keinginan, tapi keinginan itu seringkali tertunda untuk terwujud atau bahkan tidak terwujud sama sekali. Apa yang menyebabkan keinginan itu tertunda terwujud? Ada dua hal yang membuat keinginan kita tertunda untuk terwujud, yang pertama mungkin ketika kita telah bekerja keras dan berusaha namun kita lupa dengan tuhan, Tuhan adalah penguasa segalanya untuk itulah kita diharuskan beribadah dan hanya meminta kepadanya. Kita sering menganggap ibadah sebagai kewajiban padahal itu adalah kebutuhan karena kita selalu punya keinginan dan mungkin kecemasan di kala waktu, sedangkan yang bisa membuat hati kita tenag di kala cemas adalah tuhan dan yang selalu memenuhi keinginan kita pun hanya tuhan . kita mungkin sering kali lupa bahwa setelah kita berusaha dengan hasil mendekati sempurna sesungguhnya kita tidak bisa menyempurnakannya tanpa izin tuhan. Kita hanya bisa memastikan 99% tapi yang 1% kita tidak bisa memastikannya, padahal itulah pelengkap kesuksesan kita. Kedua mengapa tuhan menunda kita untuk mencapai keinginan kita, adalah karena tuhan ingin kita berusaha lebih sungguh-sungguh untuk mencapai keinginan kita itu. Tuhan selalu akan menempatkan hamba-Nya ditempat yang pantas sesuai dengan kesungguhan kita.

jadi bersungguh-sungguhlah dalam berusaha dan setelah itu ingatlah bahwa kita memerlukan izin tuhan untuk melengkapi kesuksesan kita...

poin kedua mengapa kadang keinginan kita tidak terwujud adalah karena keinginan kita yang kita anggap baik di mata kita tidak baik di mata tuhan. Sesuai dengan Al-Quran surah al baqarah ayat 216 yang artinya: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."

jadi kesimpulan yang kedua adalah berbaik sangkalah kepada tuhan apabila keinginan kita tidak terwujud, karena tuhan lebih mengetahui daripada kita.

terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun