Mohon tunggu...
Fachri Rivaldy
Fachri Rivaldy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga - Universitas Pendidikan Indonesia

Lakukan Tanpa Nanti Kerjakan Tanpa Tapi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UPI: Orangtua Bisa Menjadi Ujung Tombak bagi Keberhasilan Belajar Anak

4 September 2021   00:33 Diperbarui: 4 September 2021   01:05 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Peran Orang Tua: edumor.com

Pandemi telah membumi dua tahun silam lamanya, entah berlanjut atau berhenti tinggalkan bumi. Seperti yang kita tahu Dunia digenmparkan oleh salah satu wabah yang penomenal dan akan tercatat diantara panjangnya sejarah yaitu wabah Corona Virus Disease yang ada ditahun 2019 atau disingkat Covid-19, Indonesia salah satu negara yang terserang virus ini.

Tahap menahap vius ini semakin luas tersebar, korban semakin banyak tercatat dalam diagram pemantauan terlansir dalam covid19.go.id update Jum’at, 3 September 2021 kasus Covid-19 terkonfirmasi meningkat menjadi 4.109,093 Jiwa berikut kasus aktif, sembuh serta meninggal. Berduka namun banyak hikmah dibalik ini semua, dan sudah menjadi suatu keharuan kita untuk teta menjaga keshatan dan melaksanakn protokol yang sudah diterapkan sedemikian rupa.

Berbicara dampak dari kejadian ini, Indonesia bukan hanya dirugikan di sektor ekonomi namun dunia pendidikan pun menjadi terhambat, sistem pendidikan mejadi tidak tertata dan menjadi salah satu hal yang harus ditindak lanjuti ketidakstabilan kesenjangan generasi bangsa. Namun, para jajaran pemerintah serta yang terlibat didalamnya ikut andil dan tidak diam saja perihal ini.

Salah satu program yang diterapkan oleh yaitu putusan tentang antisipasi berjalanya pendidikan dengan tetap menjaga kesehatan di putuskan pada senin, 15 Juni 2020 yang didalamnya hanya membolehkan zona hijau menggelar belajar mengajar disekolah. Tak terasa berganti sudah tahun lalu hingga putusan terus menurus mengalami perubahan hingga pada akhirnya putusan terupdate bahwasannnya seluruh lembaga mengdakan kegiatan dirumah dan hanya pada putusan tertentu.

Menghadapi hal ini, masalah baru berdatangan dinamakan daring, luring berbau virtual ternyata telah menjadi permasalahan dikalangan orang tua/wali tahap Dasar. Sebenarnya orang tua/wali siswa menerima dan siap mendampingi dengan bijak mengenai putusan tersebut namun, waktu terus maju dan perubahan tetap saja dalam satu makna berprodukif dirumah saja. Hal ini tentu membuat anak mengalami kejenuhan dalam tahap belajar dan orang tua menjadi kewalahan pada akhirnya keduanya menyerah dan entah masa depan akan seperti apa.

Peran orang tua aktif dan kreatif tentunya akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran dari rumah ini. Selain hanya mendukung dari segi moralitas orang tua juga harus mampu memfasilitasi anak dengan cara-cara terbaiknya. Karena dengan cara tersebut orang tua dapat dikatakan sebagai ujung tombak peningkatan kemampuan dan prestasi anak selama proses pembelajaran dari rumah. Menanggapi hal ini, ada beberapa cara-cara yang diyakini efektif untuk orang tua dalam mendampingi anak selama poses belajar dari rumah, diantaranya yaitu:

1. Jadikan Belajar Sambil Bermain

rsmelinda2.com
rsmelinda2.com

Misalnya anak pada hari senin mendapati pembelajaran tentang hitung-hitungan, disisni orang tua boleh menggunakan metode tebak tebakan menggunakan permainan siapa cepat dia dapat. Yang didapatkan adalah suatu reward boleh berupa makanan ataupun barang tapi tidak disarankan berupa uang, langkah ini dianggap efektif dan membuat anak tambah bersemangat.

2. Jadikan Anak Sebagai Teman

Bukalapak.com
Bukalapak.com

Dimana kita saja apabila dengan seorang teman waktu dan tantangan tidak pernah bosan justru sebaliknya, artinya gunakan ketegasan namun ada dalam kebebasa misalnya seorang anak sedang belajar tentang kesenian maka orang tua ikut andil dalam kesenian tersebut  seperti sama-sama menggambar dan bertukar pikiran.

3. Jadikan Belajar Sarana Percakapan Bukan Penekanan

mistar.id
mistar.id

Media diyakni menjadi perspektif yang efektif untuk pembelajaran, misalnya orang tua menggunakan handphope atau sarana bermain lainnya seprti boneka untuk berpura pura menjadi guru yang menyenangkan.

Terlepas dari beberapa cara-cara tersebut hal yang perlu kita tekankan untuk saat ini berusaha dan berdoa semoga Indonesia dapat kembali seperti sedia kala. Semangat untuk para orang tua karena pada dasarnya guru pertama dari anak-anak adalah orang tuanya. Maka diyakini para orang tua adalah guru hebat sepanjang masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun