Mohon tunggu...
Muhammad Fachri
Muhammad Fachri Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia biasa

Penulis pemula yang masih terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Seakan Kita Sedang Menyusuri Sungai

8 Oktober 2021   15:21 Diperbarui: 8 Oktober 2021   15:26 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayangkan sekarang Anda sedang berada di hulu sungai. Kemudian Anda bergerak terus mengikuti aliran sungai tersebut hingga ke bagian muaranya. Seperti itulah kehidupan kita yang terus bergerak dari awal kelahiran hingga kematian kita kelak, layaknya air sungai yang terus mengalir dari hulu hingga ke hilir.

Hidup adalah tentang kebebasan memilih. Namun, tiap pilihan tersebut selalu terikat pada konsekuensi-konsekuensi di baliknya yang kita tidak tahu apa. Dalam hidup kita selalu dibenturkan dengan pilihan-pilihan, baik yang sederhana maupun yang rumit. Ketika kita berada di percabangan sungai kita bebas memilih antara cabang sungai yang kanan atau yang kiri. 

Namun kita tidak pernah mengetahui bagaimana keadaan sungai setelahnya. Entah di percabangan sungai yang kita pilih ternyata memiliki bentuk sungai yang sangat lebar dan sangat dalam atau malah sempit dan dangkal, atau bahkan terdapat pohon tumbang pada alirannya. 

Kita bisa saja memilih jalan hidup atau percabangan sungai yang berbeda, dengan konsekuensi yang mungkin juga berbeda dari orang lain, meskipun pada akhirnya kita memiliki akhir yang sama dengannya.

Kita tak pernah tahu cabang aliran kehidupan mana yang akan membawa kita ke suatu tempat dan bagaimana medannya. Kita tak pernah tahu cabang sungai yang mana yang akan bertemu dengan cabang sungai yang kita lewati. Kita bisa saja menyesal ketika melihat cabang sungai yang lain terlihat lebih baik daripada cabang sungai yang kita lewati. 

Tetapi kehidupan terus berjalan maju dan tak akan pernah berbalik mundur tak peduli siapa kita. Kehidupan kita telah terikat pada hukum aliran waktu yang terus bergerak maju dan kita selalu menghadapi tanda tanya di depan kita.

Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan sebuah perkataan yang berkaitan dengan pernyataan saya barusan yang disampaikan oleh salah seorang yang saya kagumi, yaitu Soe Hok Gie.

"Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya, tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar. Terimalah dan hadapilah."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun