Mohon tunggu...
Fachri Fahrezy
Fachri Fahrezy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dibuat untuk memenuhi tugas kuliah jurnalistik

NIM : 20107030080 MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Music

Mengenang Rapper legendaris "DMX"

15 April 2021   20:24 Diperbarui: 15 April 2021   20:48 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DMX (https://antaranews.com/)

Seorang penyanyi akan selalu diingat melalui seluruh karyanya, ketenaran, dan keberadaannya di dunia maya dan nyata. Seorang penyanyi selalu berusaha membuat penggemarnya terus menantikan seluruh karya dari mereka, walaupun penyanyi ini masih baru berkarya ataupun sudah lama sekali berkarya tentu saja mereka memiliki penggemar. Untuk pada saat ini kita akan membahas seorang penyanyi, penulis lagu, sekalian aktor dari beberapa film yaitu DMX yang baru saja meninggal pada tanggal 9 April 2021 kemaren ini yang meninggal pada umur 50 tahun dan sempat dilarikan ke rumah sakit sepekan sebelumnya karena serangan jantung, seorang rapper yang mendunia pada tahun 1990 sampai 2000 an dan memiliki album yang selalu berada di peringkat teratas pada tahun tersebut.

DMX memiliki nama asli Earl Simmons dan DMX itu memiliki kepanjangan "Dark Man X". DMX lahir di Mount Vernon, New York, Amerika Serikat pada 18 Desember 1970. DMX adalah anak dari pasangan Arnett Simmons dan Joe Barker dan memiliki saudara tiri bernama Bonita. Ayahnya adalah seorang seniman yang jarang berjumpa dengan keluarganya, lalu seluruh beban keluarga ditanggung oleh ibunya yang bekerja keras untuk menghidupi DMX dan saudara tirinya dan pada saat itu dia beserta keluarganya hidup di lingkungan keras sering terjadi kriminal atau yang sering kita lihat di televisi tentang kehidupan perumahan warga kulit hitam di Amerika dulu.

Pada masa remajanya DMX sudah menjadi pribadi yang cepat dewasa karena pergaulan di lingkungan yang keras tersebut. Ia sering tidak makan dan sering dipukuli baik oleh ibunya ataupun kekasihnya. Seiring bertambahnya usia DMX sering terlibat ke dalam kegiatan kriminal demi dapat bertahan hidup, dia mejadi seorang pencuri mobil dan seorang perampok, saat merampok ia sering menggunakan anjing ganas untuk mengintimidasi korbannya. Oleh karena itu pada masa remaja dan kanak kanaknya sering dihabiskan di rumah rumah kelompok ataupun tempat fasilitas tahanan remaja. Ia dikabarkan mulai memasuki dunia permusikan pada tahun 80 an.

Awal dari perjalanan musik DMX adalah sebagai Beatboxer yang mengiringi seorang rapper lokal bernama Ready Ron. Sebagai beatboxer ia mengirini lagu rap dengan membuat sebuah musik dengan mulutnya degan lincah dan berirama. Sedangkan penggunaan nama DMX adalah dari mesin drum yang bernama Oberheim DMX, sejak saat itu ia menggunakan nama panggung DMX. Setelah menjalani masa tahanan akibat mencuri anjing , ia sempat menulis sebuah lirik lagu rap yang ditampilkannya di pusat rekreasi anak anak setempat. Dan pada tahun 1988 ia sempat dipenjara karena pembajakan mobil, pada saat itu ia menjadikan seluruh waktu luangnya untuk menulis lagu dan mulai menyanyi rap.

Sehabis ia keluar dari penjara, ia mulai menjual mixtape yang berisikan lagu rap ciptaannya di setiap sudut jalan dan membuat dirinya menjadi terkenal di kalangan bintang lokal dan memiliki sebuah basis penggemar lokal di sekitaran New York. Lalu pada 1992 DMX memulai sebuah single debutnya yang bertajuk "Born Loser"sesaat setelah ia menandatangani kontrak dengan label anak perusahaan ruffhouse records, lalu pada 1994 ia merilis single keduanya yaitu "Make A Move" lalu ia mejadi bintang tamu bersama Jay Z, Ja Rule, dan Mic Geronimo di lagu underground klasik "Time To Build" di album debut Mic Geronimo pada tahun 1995.

Pada masa remajanya ia memulai pemakaian narkoba berupa Crack Kokain, tepat pada saat ia berumur 14 dan kokain tersebut diperkenalkan oleh kawan sesama rappernya yaitu Ready Ron dan ia pun menjadi seorang peccandu pada saat itu. Ia sempat mengalami pertarungan yang hebat dengan obat obatan dan kecanduan yang di alaminya serta perjuangan yang panjang pada masa kanak kanak yang suram. DMX menuangkan seluruh kisah hidupnya  melalui sebuah album yang berjudul " The Great Depresion" . Lalu pada 2008 ia juga pernah menghadapi pengadilan karena kasus kekejaman terhadap hewan dan kepemiliki obat obatan dan ia juga sempat ditahan pada tahun 2018 karena penggelapan pajak.

Dibalik kisah suram yang dimiliki, DMX memiliki sejumlah prestasi yang membanggakan. Yaitu DMX berhasil mejual album dan jutaan rekaman dan dinominasikan ke dalam tiga Grammy Awards. Ia juga menjadi salah seorang musisi yang sangat menonjol salah satunya di karenakan lima album pertamanya menjadi nomor satu di tangga billboard dan menjadi salah seorang musisi yang menonjol di Ruff Records. Pada tahun 2000 an ia menggapai puncak ketenarannya salah satunya karena konser yang diadakan tahun 2000 yang memiliki penonton yang sangat banyak seperti konser musik rock papan atas seperti konser Black Sabbath, Queens, Metalica, ataupun band rock lainnya, dan adanya sebuah siaran serial televisi yang memberikan gambaran tentang kehidupan pribadinya pada 2006 yang berjudul "DMX: Soul of a Man".

para fans DMX ketika dia sedang di rawat (https://cdn.medcom.id/)
para fans DMX ketika dia sedang di rawat (https://cdn.medcom.id/)

Pada 2 April 2021 kemaren DMX dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami serangan jantung saat berada di rumahnya, serangan jantung yang menyebabkan kurangnya oksigen ke otaknya selama 30 menit dan mengalami keadaan darurat medis dan sempat dirawat di rumah sakit White Plains. Pada saat di rumah sakit banyak berkumpul kerabat serta penggemarnya yang terlihat berkumpul memainkan lagu DMX dan berdoa atas kesembuhan seorang bintang tersebut dan terlihat membentuk simbol x ditangan yang melambangkan DMX. Tetapi DMX tidak bisa bertahan dan meninggal pada tanggal 9 April 2021 kemaren itu dan menyisakan luka di hati para penggemar atas kepergiannya. Teringat sebuah perkataannya di dalam sebuah wawancara yaitu "if i was to drop dead right now, my last thought would be: i've lived a good live." -DMX

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun