Sudah memasuki setahun pandemi corona ini terjadi tetapi kita masih belum menjumpai titik terang dari permasalahan dunia hari ini. Hampir setiap hari menjalani kegiatan yang sama bahkan kegiatan itu telah menjadi hobi. melakukan pekerjaan bahkan sekolah  menjadi berubah. orang  yang biasanya memiliki hobi outdor bahkan merasa dirugikan karena pandemi ini, entah siapa yang mau disalahkan, pastinya kita harus tetap berdoa untuk pandemi ini cepat hilang.
Bagi orang-orang pecinta outdoor tentu saja ini akan menjadi halangan untuk hobi mereka, dari yang biasanya menjalani hari- hari di tempat yang belum terjamah sampai camping berhari-hari di hutan. Mereka pecinta outdoor harus bisa move on dari rasa ingin keluar itu, dibanding karena merasa terhambat kita harus bisa beradaptasi dengan pola kehidupan yang berbeda ini.
Banyak hobi indoor yang bisa menjadi hobi permanen para outdoor, seperti berkebun, memelihara hewan, bahkan menjadi seorang pelatih keselamatan secara online. Menjadi seseorang yang berbeda bukan berarti kita berubah, apalagi hanya merubah kebiasaan.
Dilihat dari berita kunjungan ke beberapa gunung ditutup saat pandemi ini membuat para outdoor mengurungan niat untuk menjalani hobi mereka, tetapi dapat kita temui beberapa daerah yang membiarkan orang-orang untuk memasuki gunung, tetapi itu tentu daerah yang minim terdampak corona. Seperti, daerah di sekitar Sumatera, untuk itu para pecinta alam dari luar sumatera harus rela merogoh sakunya dalam-dalam agar dapat menyalurkan hobi tersebut.
Secara logika, kegiatan outdoor tidak sepenuhnya terhambat, contohnya para pecinta alam tentu lebih suka berkemah di daerah terpencil dan minim penduduk, itupun harus ada izin sebelum berkemah. Dilihat dari permasalahan tersebut tentu daerah minim penduduk  juga memiliki kehidupan bukan? Tetapi yang kita lihat adalah permasalahan pandemi saat ini, yang berarti daerah tersebut sangat minim kasus corona, tetapi bukan berarti tidak ada. Lalu jangan sampai kita yang membawa penyakit ke tempat itu, berkemah boleh-boleh saja tetapi kita harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dan tidak lupa juga mematuhi peraturan yang ada di adat istiadat daerah tersebut, seperti yang dikatakan tadi, daerah minim penduduk juga ada penduduknya lho.
Mendengar kata outdoor kita teringat dengan alam dan keluar rumah bukan? Tetapi adakah cara untuk menjadi alternatif hobi outdoor tersebut ? Tentu, seperti yang disampaikan tadi seperti berkebun dan lainnya. Pertanyaannya ,apakah itu sebanding?, apakah itu worth it ? jawabannya dapat kita peroleh setelah kita menjalaninya.
Beberapa orang akan merasa kekurangan saat hobi mereka terhambat, walaupun sudah menjalani alternatif dari hobi tersebut. Lalu apa yang mereka butuhkan adalah melakukan keinginan terbesar mereka dengan menyalurkan hobi tersebut tetapi harus taat dan bersedia menjalani konsekuensi yang didapat apabila melanggar, itu pun mereka mungkin sudah tau bukan?
Meskipun kita telah terbiasa dengan kegiatan indoor yang menjadi alternatif dalam hobi yang membuat keseharian kita tetap produktif, tetapi kita pasti memiliki rasa jenuh dalam menjalani kegiatan tersebut dan memiliki pikiran kapan kita akan menjalani kegiatan luar ruangan lagi, untungnya pada saat ini masyarakat sudah diberi kelonggaran dalam menjalani kegiatan luar ruangan
Akan tetapi kelonggaran tersebut bukan berarti kita bertindak seenaknya, kelonggaran yaa kelonggaran bukan berati kebebasan bukan? Kelonggaran itu membuat kita harus jeli dalam memilih kegiatan outdoor itu. Bukan kegiatan yang jangka waktu yang lama seperti berkemah dan mendaki, tetapi kegiatan yang lebih simpel, efisien dan bermanfaat
Saat musim pandemi ini banyak ditemui orang-orang yang melakukan kegiatan outdoor yang sepertinya tidak melanggar peraturan seperti bersepeda dan memancing.