Prolog
Fear And Loathing In Las Vegas mungkin kalian jarang dengar film ini di diskusi umum, karena memang film ini tergolong segmented dan hanya orang-orang tertentu yang memahami maksud dari film ini, dibintangi oleh artis papan atas seperti Johnny Depp, Tobey Maguire, dan Benicio Del Toro. Menceritakan dua orang yang ingin bepergian melliput balap motor dan berujung bereksplorasi di kota Las Vegas dibawah pengaruh Psikotropika.
BAB I
Dari awal film ini sudah menggambarkan sesuatu yang aneh dan surreal karena tiba tiba mereka berdua halusinasi dikerubungi kelelawar dan berhenti untuk mengusir kelelawar tersebut, namun yang menjadi daya tarik bagi penikmat psikedelia hal ini tergolong lucu.
Satu hal yang membuat film ini jarang diketahui orang yaitu tema psikedelik yang begitu kuat, sehingga orang jarang ada yang paham apa maksud mereka, kenapa dialog mereka tidak lurus, kenapa dikit dikit marah, konflik dan sebagai nya, padahal film ini ditujukan untuk komedi.
BAB II
Dan heran nya, saya juga terbawa suasana mabuk mereka, seakan akan saya juga  memahami maksud dan tujuan dari film ini, pusing, iya, karena visualisasi dalam film ini banyak sekali unsur nge fly nya, jadi membuat penonton yang tidak kuat akan berhenti dan mengganti ke film lain nya, namun bagi saya, ini cukup unik, dari film ini saya bisa mengetahui betapa bebas nya penggunaan narkotika pada saat itu, hingga bisa membuat orang tidak sadar di wilayah umum.
Fear And Loathing In Las Vegas ditulis oleh seorang Jurnalis bernama Hunter S. Thompson pada tahun 1972.
Memang tema psikedelik tidak bisa dimengerti semua orang,karena isi nya surreal dan sulit dipahami,namun yang menjadi daya tarik di film ini bagi para penikmat psikedelik adalah visual nya yang surreal, referensi lagu yang bagus, dan penguatan karakter yang kuat, saya tidak tahu pasti apakah Johnny Depp mendapatkan peran yang memang dia eksplorasi bebas, atau memang sengaja dibuat seperti itu.
BAB III
Bagi saya film ini tetaplah karya terbaik dan terunik yang pernah saya tonton, karena film ini menyuguhkan referensi yang objektif, seperti karakter, gaya bahasa, fashion dan referensi musik yang unik sebagai pengetahuan, apakah saya menyarankan untuk wajib menonton film ini? Saya rasa jika tulisan diatas bisa menggambarkan bagaimana film nya bisa saja anda tertarik atau malah pusing sendiri karena tulisan ini terkesan surrealis juga? Hehehe...
Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H