Mohon tunggu...
Muhammad Fachri Azhar
Muhammad Fachri Azhar Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa

Musik,Sejarah,Film bagi saya adalah media untuk memahami bagaimana keadaan dunia diluar sana,tetapi melakukan terjun ke lapangan adalah realitas yang dihadapkan bagaimana kita bersikap kepada semesta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Media Massa di Era Digital: Konversi Majalah Hai dari Rilisan Fisik ke Digital

30 Juni 2023   01:26 Diperbarui: 30 Juni 2023   01:57 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada saat era-2000an HAI berfokus kepada pemberitaan entertainment yang mana isi nya ada film,musik dan life style,khususnya laki laki, peran majalah hai dalam perkembangan remaja pada saat itu berdampak kepada trend 2000an, yang mana trend tersebut adalah trend genre musik yang pada saat itu digandrungi adalah model emo.

Pada saat memasuki era 2010, trend majalah mulai menghadapi perkembangan berita berita online yang uploadnya lebih cepat ketimbang rilisan majalah yang biasanya rilis setelah kejadian berlangsung,hal ini membuat media massa mulai membuat strategi untuk bersiap siap terjun ke dunia online,karena trend media massa online dinilai lebih ringkas dan tidak menyebabkan sampah yang berlebih ketimbang rilisan fisik.

Hal ini justru membuat media massa semakin optimis untuk membuat website nya sendiri untuk keperluan publikasi,hal ini juga berdampak kepada majalah HAI yang mana rilisan fisik nya selalu ditunggu tunggu,hal ini membuat HAI mengmbil langkah untuk membut website HAI online yang mana konten isi nya kurang lebih sama dan lebih bervariatif.

Ketika teknologi internet semakin cepat,konsumen hnya menginginkan konten yng lebih singkat dan mudah di mengerti,kehadiran majalah online juga menjadi salah satu fenomena yang sangat berbeda,yaitu dimana menghilangkan esesnsi membaca dengan menyentuh langsung fisik,hal itu tidak bisa didapatkan di rilisan online yang mana hanya bisa kita lihat di layar handphone.

HAI mulai mengkonversi bentuk majalah nya ke bentuk online pada tahun 2017 dan juga bertepatan mengakhiri rilisan majalah fisik ke webzine hal ini membuat banyak penulis amatir yang memuat hasil tulisan nya ke majalah online. Namun hal tersebut yang membuat eksistensi webzine dari HAI ini masih ada sampai sekarang.

 

  • ANALISIS PERPINDAHAN MAJALAH FISIK KE DIGITAL

            Dari beberapa data diatas kita bisa melihat bahwa keunikan dari majalahfisik yaitu mempunyai design yang menarik dan mencolok,sehingga para remaja tertarik untuk membaca nya,selain itu di data rilisan sebelum tahun 2017,kita bisa melihat bahwa kreatifitas seorang editor sangat terlihat dari cover majalah yang selalu ikonik,bisa dari sisi pengambilan foto nya dan design font yang digunakan,alhasil majalah fisik bisa memberi nilai memori atau kesan ketika membaca. Dalam webzine yang dilansir Instagram HAI online, kita bisa melihat bahwa portal online Instagram cukup variative dengan fitur fitur nya,yaitu fitur direct link yang tersedia,untuk mengarahkan pembaca ke website HAI dan beberapa informasi website di dalamnya.

Webzine dalam hal ini bisa dikatakan mempermudah akses tanpa harus keluar rumah,namun yang hilang dari esensi sebagai penikmat majalah adalah tidak bisa menyentuh secara fisik,namun hal ini tidak membuat majalah fisik tersingkir begitu saja,dalam beberapa website market place,masih banyak yang menjual majalah hai dari berbagai edisi dan tahun rilisan nya,namun perpindahan media massa khususnya majalah dari fisik ke online merupakan fenomena yang bisa kita saksikan saat ini.

 

KESIMPULAN

Dalam analisis ini kita bisa menyimpulkan bahwa perpindahan media massa cetak ke digital sudah bisa kita katakan sebagai fenomena yang mau tidak mau harus kita hadapi,namun hal tersebut tidak membuat pasar media massa cetak maupun online mati begitu saja,di sisi lain masih banyak kolektor yang menyimpan untuk arsip majalah untuk pribadi,dan juga penikmat webzine juga masih banyak yang penasaran dengan majalah cetak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun