Mohon tunggu...
fachrialfaridzi
fachrialfaridzi Mohon Tunggu... FK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Memiliki minat dalam topik kesehatan dan kedokteran, khususnya dalam menulis dan mempublikasikan artikel yang edukatif, berbasis bukti, dan bernilai bagi pembaca. Berfokus pada penyajian informasi kesehatan yang tepat, jelas, dan mudah dimengerti untuk mendorong gaya hidup sehat dan meningkatkan kesadaran masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Nyeri Pinggang atau Kurang Minum? Kenali Penyebab dan Solusinya

16 Desember 2024   13:15 Diperbarui: 16 Desember 2024   13:14 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Nyeri pinggang adalah keluhan umum yang dapat mengganggu aktivitas harian. Salah satu penyebab yang sering diabaikan adalah dehidrasi, yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal. Ginjal, sebagai organ vital yang terletak di area pinggang, memiliki peran penting dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Ketika tubuh kekurangan cairan, fungsi ginjal dapat terganggu, menyebabkan gejala nyeri pinggang yang sering kali dianggap remeh. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi mekanisme nyeri pinggang yang berkaitan dengan dehidrasi dan bagaimana pencegahan melalui hidrasi yang adekuat dapat dilakukan.

Tanda-Tanda Nyeri Pinggang yang Berhubungan dengan Dehidrasi

  • Nyeri terasa tumpul dan berpusat di area pinggang.
  • Disertai gejala dehidrasi, seperti mulut kering, rasa haus yang berlebihan, urin berwarna gelap, dan kelelahan.
  • Dalam kasus yang lebih parah, gejala lain seperti mual atau gangguan buang air kecil dapat muncul.

Pencegahan dan Penanganan 

1) Meningkatkan Asupan Cairan

  • Minum minimal 8 gelas air per hari, dan lebih banyak jika beraktivitas fisik berat atau tinggal di daerah panas.
  • Hindari minuman yang bersifat diuretik, seperti kopi dan alkohol, karena dapat memperburuk dehidrasi.
  • Tambahkan elektrolit jika diperlukan, terutama setelah aktivitas yang menyebabkan banyak keringat.

2) Deteksi Dini Dehidrasi

  • Pantau warna urin sebagai indikator hidrasi: urin yang jernih menandakan hidrasi baik, sedangkan urin gelap menunjukkan kebutuhan cairan lebih banyak.
  • Perhatikan tanda-tanda seperti rasa haus yang intens, sakit kepala, atau kelelahan sebagai peringatan awal dehidrasi.

3) Kapan Harus ke Dokter?

  • Jika nyeri pinggang disertai demam, mual, muntah, atau darah dalam urin.
  • Jika nyeri tidak mereda setelah hidrasi yang cukup selama 1-2 hari.
  • Jika ada riwayat penyakit ginjal atau gejala yang mengarah pada gangguan ginjal serius.

Nyeri pinggang akibat dehidrasi merupakan masalah yang dapat dicegah dengan kebiasaan hidrasi yang baik. Memahami hubungan antara dehidrasi dan fungsi ginjal adalah langkah penting dalam mencegah komplikasi yang lebih serius, seperti penyakit ginjal kronis. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan cairan yang cukup, kita dapat mengurangi beban penyakit yang terkait dengan dehidrasi dan menjaga kesehatan ginjal serta kualitas hidup secara keseluruhan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun