Mohon tunggu...
Fachri Marchel Tryawan
Fachri Marchel Tryawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Indonesia

-

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hubungan Bisnis Australia-Israel: Pengusaha, Investasi, dan Kontroversi Politik

12 Desember 2024   03:06 Diperbarui: 12 Desember 2024   03:06 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Latar Belakang

Relasi bilateral antara Australia dan Israel dalam konteks ekonomi dan bisnis telah berkembang pesat sejak kedua negara tersebut menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1949. Kerja sama ini tidak hanya terbatas pada isu politik dan keamanan, namun juga meluas ke bidang ekonomi, perdagangan, dan teknologi. Kemudian kehadiran aktor-aktor bisnis besar yang terafiliasi atau memiliki hubungan kuat dengan Israel ikut memainkan peran krusial dalam memperkuat ikatan ekonomi kedua negara tersebut. Pengusaha-pengusaha besar seperti Mark Leibler dan James Packer menjadi secara langsung dan tidak langsung turut mendukung hubungan bisnis Australia dan Israel melalui hal-hal seperti investasi, kepemilikan bisnis, dan kontribusi filantropis yang berdampak pada pengokohan posisi Israel di kancah internasional.

Sejarah hubungan bisnis antara Australia dan Israel dapat ditelusuri dari awal abad ke-20, ketika Israel baru saja terbentuk. Pada awalnya hubungan dagang kedua negara  tersebut lebih berfokus pada perdagangan barang-barang dasar. Namun sejak tahun 1990-an hubungan dagang ini semakin berkembang berkat kemajuan teknologi, khususnya dalam bidang pertanian, pertahanan, dan teknologi informasi. Australia menjadi salah satu mitra dagang penting bagi Israel dalam beberapa sektor spesifik dan Israel menawarkan keahlian teknologi yang canggih, terutama di sektor pertanian, pertahanan, dan riset ilmiah.

Di tengah perkembangan tersebut, beberapa individu dengan pengaruh besar dalam dunia bisnis Australia muncul sebagai pendukung utama hubungan ini. Salah satunya adalah Mark Leibler, seorang pengacara dan pengusaha terkemuka yang telah lama terlibat dalam mempromosikan hubungan antara Australia dan Israel. Melalui posisinya sebagai pemimpin dalam berbagai organisasi komunitas Yahudi di Australia, Leibler berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya hubungan yang lebih erat dengan Israel. Selain Leibler, James Packer yang merupakan pengusaha besar dalam industri media juga merupakan advokat pendukung Israel. Sebagai aktor besar dalam industri media, keberadaan Packer dalam mengatur agenda media terkait Israel menjadi salah satu caranya mempromosikan Israel di Australia.

Hubungan Dagang dan Bisnis Australia-Israel

Sebagai salah satu negara yang paling dahulu mengakui kedaulatan Israel, Australia telah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sejak tahun 1949. Hubungan yang pada awalnya terbatas pada urusan politik dan keamanan ini pada akhirnya meluas ke bidang ekonomi, perdagangan, dan teknologi. Sejarah hubungan bilateral yang panjang ini membentuk hubungan yang kuat bagi kedua negara. 

Pada tahun 2023, Investasi Australia terhadap Israel meningkat menjadi 1,7 miliar USD. Peningkatan nominal investasi ini diduga merupakan bentuk balas budi dari Australia untuk Israel yang telah berinvestasi sebanyak 5,5 miliar USD pada tahun 2023 (Holton, 2024). Investasi dari Israel tersebut pada umumnya terletak pada sektor-sektor inovasi yang tentunya sangat strategis. Investasi ini menempatkan Israel sebagai mitra dagang terbesar ke-49 Australia. Meskipun angka tersebut terlihat tidak signifikan, namun perlu diingat bahwa investasi yang terfokus pada sektor-sektor inovasi menjadi salah satu bentuk investasi yang krusial tidak hanya bagi Australia, namun juga Israel. Investasi di sektor yang krusial inilah yang menjadi penjelasan terkait mengapa perdana menteri Australia dan Leader of Opposition memiliki pandangan yang sama, yaitu untuk tetap melanjutkan dukungan mereka terhadap genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza.

Australia sebagai negara mitra Israel juga turut berkontribusi dalam genosida yang dilakukan oleh Israel di gaza. Australia menjadi salah satu negara yang mempersenjatai Israel dengan pesawat tempur F-35, model pesawat yang digunakan oleh Israel untuk melakukan pengeboman di Gaza (MC, 2024). Bagian-bagian dari model pesawat ini diproduksi oleh salah satu perusahaan di Melbourne, Australia yaitu Heat Treatment Australia (HTA). Meskipun HTA bersama dengan menteri luar negeri Australia terus menyangkal fakta bahwa mereka mempersenjatai Israel, para aktivis dan politisi dari partai hijau menyatakan hal lain. Selain HTA, diduga ada 70 perusahaan Australia yang masuk ke dalam rantai pasok produksi pesawat F-35 (Hawkes, 2024). Hal ini tentunya cukup mengkhawatirkan mengingat Australia sebagai salah satu negara yang "demokratis" justru membiarkan kekerasan dan justru tetap lanjut mendukung Israel.
Dalam upaya mengintensifkan hubungan dagang ini, Australia dan Israel sedang dalam tahap bernegosiasi terkait pembentukan Free Trade Agreement. Perjanjian FTA pada umumnya dilakukan untuk menghapus atau mengurangi hambatan-hambatan dagang seperti hambatan tariff atau non-tariff seperti birokrasi. Dengan adanya FTA, hubungan dagang antara Australia dan Israel akan semakin intensif dan potensi investasi akan semakin meningkat. 

Pengusaha besar pendukung Israel

Ada beberapa pengusaha besar Australia yang merupakan pendukung Israel, baik secara blak-blakan maupun yang sedikit tertutup. Namun satu pengusaha yang paling blak-blakan adalah James Packer, seorang miliarder yang merupakan aktor besar di industri media. Keluarga Packer merupakan salah satu aktor signifikan dalam konstelasi media dan politik di Australia sejak awal abad ke-20. Sebagai keturunan dari keluarga Packer, James Packer melanjutkan usaha keluarganya di dalam industri media melalui perusahaan seperti Consolidated Media Holdings (CMH) dan RatPac Entertainment. James Packer sendiri merupakan teman dekat dari Benjamin Netanyahu, perdana menteri Israel. Kedekatan ini terlihat dari pernyataan James Packer yang menyebutkan bahwa pertemanannya dengan Netanyahu masih sangat kuat (Bourke, 2024). Packer juga datang ketika sahabatnya tersebut dipanggil oleh parlemen Amerika Serikat. Sebagai aktor yang cukup besar di dalam industri media, James Packer dinilai dapat mempengaruhi media untuk melakukan agenda setting terhadap isu Palestina-Israel. Karena hal ini dan fakta bahwa ia merupakan seorang miliarder, Packer dinilai sebagai salah satu sahabat Netanyahu yang cukup powerful. 

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun