Kota besar seperti Jakarta sudah tak asing dengan penggunaan gawai atau biasa dikenal dengan istilah asingnya yakni gadget. Hampir semua orang melakukan aktivitas kesehariannya selalu didampingi oleh gadget. Gadget itu sendiri dipahami sebagai piranti yang memiliki tujuan dan fungsi praktis, sebut saja telepon genggam, komputer, televisi dan seterusnya. Dalam penggunanya, gadget memberikan pengaruh pada perilaku para penggunanya.
Gadget diciptakan untuk mempermudah manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Para pengguna gadget tersebut dapat dengan mudah mencari informasi yang dibutuhkan melalui fasilitas internet. Selain itu, gadget dapat mempermudah komunikasi antara seseorang dengan orang lainnya tanpa mengenal batasan jarak.
Kemudahan kemudahan gadget dalam melayani hidup manusia membuat para produsen gadget membuat inovasi inovasi dengan menambahkan fitur fitur canggih. Penambahan fitur fitur tersebut membuat para pengguna gadget berlomba untuk mendapatkan barang yang lebih baru dan canggih. Perilaku tersebut membuat para pengguna gadget cenderung memiliki konsumerisme skizofrenik.
Seperti diketahui bahwa (schyzophrenic) skizofrenik adalah sebuah penyakit mental yang datang dan tidak disadari oleh penderitanya. Mereka seakan akan normal meski terlihat oleh orang lain disekitarnya seperti orang abnormal.
Melihat fenomena diatas, Tria mencoba mengangkat fenomena gadget yang sudah menjamur dikalangan remaja saat ini. Koreografer muda ini mencoba menyampaikan upaya penyadaran terhadap pengguna gadget agar terhindar dari skizofrenik. Dalam upaya tersebut, gadis asal Bangka ini akan menyajikannya dalam pertunjukan tari
kontemporer yang akan diselenggarakan pertengahan Januari 2015.
Pengangkatan fenomena gadget ini berfokus pada hasil pengamatan perilaku para pengguna gadget yang telah dilakukan sebelumnya. Perilaku pengguna yang diamati ternyata memiliki kesamaan gerak tubuh yang tak sadar meski gadgeg yang dipakai berbeda satu sama lain. Untuk itu, fenomena perilaku ini akan dikemas dalam karya yang berjudul Lonely Together.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H