Bali, pulau yang dikenal dengan julukan "Pulau Dewata," telah menjadi destinasi favorit bagi banyak bule (istilah yang sering digunakan untuk menyebut warga asing) untuk tinggal dalam jangka waktu yang lama. Salah satu alasan utama adalah kemudahan memperoleh visa piknik yang memungkinkan mereka tinggal di Bali selama berbulan-bulan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima alasan mengapa bule suka tinggal di Bali, serta melihat statistik kunjungan wisatawan asing ke Bali dalam lima tahun terakhir.
1. Keindahan Alam yang Menakjubkan
Salah satu alasan utama mengapa bule suka tinggal di Bali adalah karena keindahan alamnya yang menakjubkan. Pulau ini memiliki pantai-pantai yang indah dengan pasir putih, air laut yang jernih, dan ombak yang cocok untuk berselancar. Selain itu, lanskap Bali juga ditandai oleh sawah-sawah hijau yang terasri, gunung-gunung yang megah, dan hutan-hutan yang rimbun. Semua ini menciptakan lingkungan alam yang sangat menarik bagi mereka yang mencari ketenangan dan keindahan alam.
Keindahan alam Bali tidak hanya terbatas pada pantainya. Di pedalaman pulau, Anda dapat menemukan hutan hujan tropis yang eksotis, air terjun yang menakjubkan, dan danau-danau yang menyejukkan. Gunung Agung, gunung berapi tertinggi di Bali, adalah tujuan hiking populer bagi banyak bule dan penduduk setempat. Dengan pemandangan alam yang luar biasa ini, Bali menawarkan pengalaman alam yang memukau.
2. Budaya yang Kaya dan Ramah
Bali juga dikenal karena budayanya yang kaya dan ramah terhadap wisatawan. Bule yang tinggal di Bali dapat merasakan kedalaman budaya pulau ini melalui upacara-upacara tradisional, tarian, seni, dan kuliner lokal. Masyarakat Bali dikenal sangat ramah dan terbuka terhadap wisatawan, sehingga bule sering merasa diterima dengan hangat.
Salah satu aspek budaya yang menarik di Bali adalah agama Hindu Bali yang unik. Pulau ini dipenuhi dengan pura (kuil Hindu), patung-patung dewa, dan upacara keagamaan yang berwarna-warni. Bule yang tinggal di Bali sering dapat mengikuti festival dan upacara keagamaan ini, yang merupakan pengalaman yang mendalam dan berkesan.
3. Hidup dengan Biaya yang Terjangkau
Meskipun beberapa daerah di Bali telah menjadi destinasi wisata yang mewah, pulau ini masih menawarkan biaya hidup yang relatif terjangkau dibandingkan dengan negara-negara barat. Bule yang tinggal di Bali dapat menikmati gaya hidup yang nyaman tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu tinggi. Makanan, transportasi, dan akomodasi di Bali seringkali lebih murah dibandingkan dengan negara asal mereka.
Makanan adalah salah satu daya tarik utama di Bali. Anda dapat menikmati berbagai hidangan lezat dengan harga yang sangat terjangkau di warung-warung lokal atau restoran-restoran di pinggir jalan. Nasi goreng, mie goreng, dan ayam betutu adalah beberapa hidangan khas Bali yang sangat disukai oleh bule.
4. Komunitas Internasional yang Aktif
Bali memiliki komunitas internasional yang aktif dan beragam. Bule yang tinggal di sini dapat dengan mudah bertemu dengan orang-orang dari berbagai negara dan berbagi pengalaman. Terdapat juga berbagai kelompok sosial dan acara-acara yang dirancang khusus untuk komunitas bule di Bali, sehingga mereka dapat merasa terhubung dengan sesama expat.
Komunitas internasional yang aktif ini memungkinkan bule untuk menjalani gaya hidup yang beragam. Dari berpartisipasi dalam acara olahraga, seperti selancar, hingga berkontribusi dalam proyek-proyek sukarela untuk membantu masyarakat setempat, bule dapat mengeksplorasi minat dan hobi mereka dengan dukungan dari komunitas yang solid.
5. Visa Piknik yang Mudah Diperoleh
Salah satu faktor penting yang membuat banyak bule memilih Bali sebagai tempat tinggal adalah kemudahan memperoleh visa piknik. Visa piknik, atau visa turis, memungkinkan mereka tinggal di Bali selama berbulan-bulan tanpa harus memiliki visa tinggal permanen. Ini membuat banyak bule dapat menjalani gaya hidup yang fleksibel di Bali, bekerja secara daring, dan menikmati semua yang pulau ini tawarkan.
Visa piknik biasanya dapat diperoleh dengan mudah dengan biaya yang terjangkau. Banyak bule memperpanjang visa mereka secara berkala atau menggabungkannya dengan visa sosial budaya untuk tinggal lebih lama. Dengan peraturan yang memungkinkan tinggal hingga enam bulan atau lebih, Bali adalah destinasi yang sangat menarik bagi mereka yang ingin menjelajahi pulau ini secara mendalam.
Statistik Kunjungan Wisatawan Asing ke Bali
Tabel di bawah ini menunjukkan statistik kunjungan wisatawan asing ke Bali dalam lima tahun terakhir:
| Tahun | Jumlah Wisatawan Asing |
|------|-------------------|
| Â 2021 Â | 2.440.291 Â Â Â Â Â Â Â |
| Â 2020 Â | 1.534.835 Â Â Â Â Â Â Â |
| Â 2019 Â | 6.275.210 Â Â Â Â Â Â Â |
| Â 2018 Â | 6.280.518 Â Â Â Â Â Â Â |
| Â 2017 Â | 5.697.477 Â Â Â Â Â Â Â |
Data ini mencerminkan dampak pandemi COVID-19 yang signifikan pada industri pariwisata Bali pada tahun 2020, dengan penurunan tajam jumlah wisatawan. Namun, Bali tetap menjadi destinasi favorit di Asia Tenggara, dan jumlah kunjungan wisatawan asing diprediksi akan terus meningkat seiring pemulihan ekonomi global.
Kesimpulan
Bali tetap menjadi magnet bagi banyak bule yang mencari tempat tinggal jangka panjang yang indah dan terjangkau. Keindahan alam, budaya yang kaya, biaya hidup yang terjangkau, komunitas internasional yang aktif, dan visa piknik yang mudah diperoleh menjadi beberapa alasan mengapa bule suka tinggal di Bali. Dengan pemulihan industri pariwisata pasca-pandemi, Bali kemungkinan akan terus menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan asing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H