Mohon tunggu...
Fabio Hernanes
Fabio Hernanes Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Senior

Suka menulis, main catur, dan futsal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

ASN Malas dan Usaha Sampingan Mereka: Saatnya Bersih-bersih?

7 September 2023   18:38 Diperbarui: 7 September 2023   18:45 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah tulang punggung pelayanan publik di Indonesia. Mereka berperan penting dalam menjalankan berbagai fungsi pemerintahan yang mencakup pendidikan, kesehatan, keamanan, pelayanan administrasi, dan banyak lagi. 

Oleh karena itu, penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membayar ASN adalah salah satu pengeluaran terbesar pemerintah. Namun, pentingnya perampingan formasi ASN menjadi semakin mendesak, mengingat banyak ASN yang tidak memaksimalkan kinerjanya dan bahkan sibuk dengan usaha sampingan. Artikel ini akan membahas mengapa perampingan formasi ASN adalah langkah yang penting untuk dialokasikan APBN lebih efisien demi kepentingan rakyat.

Memang adapenurunan jumlah formasi rekrutmen ASN dalam lima tahun terakhir. Penurunan ini mencerminkan upaya pemerintah untuk mengendalikan pengeluaran dan meningkatkan efisiensi birokrasi. Namun, silakan Anda cek betapa gemuknya aparat di setiap lembaga negara. Hal itu perlu juga diperhatikan bahwa jumlah formasi ASN yang besar juga tidak selalu berarti kinerja birokrasi yang lebih baik. Masih ada banyak tantangan yang harus diatasi, termasuk ASN yang tidak bekerja maksimal dan terlibat dalam usaha sampingan.

ASN yang Tidak Bekerja Maksimal: Permasalahan yang Harus Diselesaikan
Pentingnya ASN yang bekerja maksimal dalam menjalankan tugasnya tidak bisa diragukan. Mereka adalah ujung tombak dalam memberikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat. Namun, realitasnya, masih ada banyak ASN yang tidak bekerja maksimal dan terlibat dalam usaha sampingan. Berikut beberapa permasalahan terkait:

1. Presensi yang Rendah
Presensi adalah masalah serius dalam banyak lembaga pemerintah. Beberapa ASN sering kali tidak hadir di tempat kerja sesuai dengan jadwal kerja yang telah ditetapkan. Terkadang, mereka hanya masuk untuk mengisi daftar hadir lalu pergi lagi dengan alasan rapat atau kunjungan kerja. Anda cek saja di level kelurahan hingga para ASN di kementerian. Hal ini dapat mengganggu produktivitas dan menyebabkan kualitas pelayanan yang buruk.

2. Kepentingan Pribadi di Atas Kepentingan Publik
Ada kasus di mana ASN lebih memprioritaskan kepentingan pribadi, seperti usaha sampingan atau bisnis pribadi, daripada menjalankan tugasnya dengan baik. Hal ini dapat merugikan masyarakat yang seharusnya dilayani dengan baik oleh ASN.

3. Birokrasi yang Lambat dan Bermasalah
Ketidakmaksimalan ASN juga tercermin dalam birokrasi yang lambat dan bermasalah. Proses-proses yang panjang dan berbelit-belit sering kali menjadi kendala dalam memberikan pelayanan yang efisien dan responsif.

4. Budaya Kerja yang Perlu Diperbaiki
Budaya kerja di sebagian besar lembaga pemerintah juga perlu diperbaiki. Ada perluasan ruang lingkup untuk meningkatkan akuntabilitas dan kinerja ASN.

Usaha Sampingan ASN: Bagian dari Masalah?
Salah satu permasalahan yang semakin mencuat adalah praktik usaha sampingan oleh sejumlah ASN. Usaha sampingan ini seringkali melibatkan bisnis, investasi properti, atau bahkan jabatan di sektor swasta. Lihat saja beberapa yang terkandung kasus dalam 1 tahun terakhir seperti Rafael Alun, Ferdy Sambo, Jaksa Pinangki, dll. Pertanyaannya adalah, apakah usaha sampingan ini sejalan dengan kewajiban ASN dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja mereka?

Potensi Masalah dengan Usaha Sampingan ASN
- Konflik Kepentingan: Usaha sampingan dapat menciptakan konflik kepentingan antara tugas ASN dan bisnis pribadi mereka. Ini dapat memengaruhi integritas dan objektivitas ASN dalam menjalankan tugasnya.

- Pengalihan Sumber Daya: Waktu dan energi yang dihabiskan untuk usaha sampingan dapat mengalihkan sumber daya dari pekerjaan utama ASN. Ini dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas pelayanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun