Mohon tunggu...
Fabila Yusrani
Fabila Yusrani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang II 2023

Seseorang yang ingin menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Penghayatan Nilai-nilai Pancasila di Sekolah

23 April 2024   09:11 Diperbarui: 23 April 2024   09:20 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta didik melaksanakan kegiatan Upacara, dokpri

Manusia di Indonesia memiliki keunikan dan ragam ciri khas yang berbeda-beda. Indonesia, sebagai tempat tinggal bagi masyarakat yang beragam, menampilkan latar belakang yang beragam, termasuk dalam agama, bahasa, adat istiadat, kebudayaan, suku, dan lain-lain. Keberagaman ini dijaga oleh Pancasila untuk memastikan kesatuan dan persatuan tetap terpelihara. Semangat untuk tetap bersatu, sejalan dengan semboyan negara "Bhinneka Tunggal Ika," harus ditanamkan sejak dini, khususnya di lingkungan sekolah. Penerapan penghayatan nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah menjadi dasar penting dalam membentuk karakter dan mempersiapkan peserta didik untuk masa depan mereka. Dalam pendidikan, penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila bukan hanya menjadi subjek pembelajaran semata, tetapi juga harus tercermin dalam budaya sekolah, praktik pembelajaran, dan interaksi sehari-hari.

Manusia di Indonesia juga termasuk dalam manusia yang religius. Hal tersebut bisa diimplementasikan setiap akan memulai pembelajaran, seperti peserta didik dan guru bersama untuk melakukan aktivitas berdoa dan mengucap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan berdoa juga dipimpin dengan tidak membeda-bedakan agama dan sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Kegiatan berdoa bersama ini menjadi momen yang sangat berarti dalam memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan kerukunan antarumat beragama. Selain itu, jika sekolah mencapai pukul menunjukkan waktu kegiatan salat, bagi peserta didik yang beragama Islam bisa mengikuri kegiatan salat dzuhur bersama. Hal tersebut selaras dengan nilai pancasila dalam sila pertama yaitu manusia Indonesia adalah manusia yang bertakwa kepada Tuhan.

Tindakan anti perundungan juga merupakan bagian dari praktik nilai-nilai Pancasila. Sekolah bertujuan untuk memastikan bahwa setiap peserta didik merasa aman dan nyaman di lingkungan belajar. Meskipun sebagian kecil peserta didik masih terlibat dalam perundungan, sebagian besar dari mereka tidak melakukan tindakan tersebut. Kolaborasi antara guru sangat penting untuk membimbing dan menasihati peserta didik yang terlibat dalam perundungan dengan tujuan membentuk lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua peserta didik. Setelah setiap sesi pembelajaran, guru dapat memberikan nasihat kepada peserta didik untuk mendorong mereka agar tidak membeda-bedakan teman dan menghindari perilaku perundungan. Di samping itu, peserta didik diajarkan untuk menerapkan sikap 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) kepada semua anggota komunitas sekolah. Praktik ini mencerminkan sila kedua dalam Pancasila yang menekankan pentingnya memiliki adab saat berinteraksi dengan sesama.

Pelaksanaan upacara di sekolah merupakan salah satu aspek penting dalam penghayatan nilai-nilai Pancasila. Upacara tersebut bukan hanya sekadar rutinitas formal, tetapi juga menjadi momen yang penting dalam membentuk karakter, kepribadian, dan kesadaran kebangsaan peserta didik. Setiap hari senin, peserta didik dan seluruh warga sekolah bisa melaksanakan upacara bendera di lapangan. Kegiatan upacara tersebut bisa dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, mulai dari pengibaran Bendera Merah Putih hingga pemberian amanat oleh pembina upacara. Peserta didik dan warga sekolah akan menunjukkan rasa hormat, disiplin, dan tanggung jawab saat mengikuti prosesi upacara. Sikap menghormati bendera, patuh terhadap aturan upacara, mengenang jasa-jasa para pahlawan, serta berkumpul menjadi satu di lapangan walaupun banyak keragaman. Hal ini tercermin dalam sila ketiga, karena upacara merupakan salah satu usaha untuk memperkuat persatuan warga negaranya.

Selain itu, salah satu cara yang unik untuk menghargai dan menghayati nilai-nilai pancasila, salah satunya mengajak peserta didik untuk membuat kesepakatan bersama. Misalnya, peserta didik diajak untuk membuat kesepakatan bersama yang akan diimplementasikan di kelas maupun di sekolah tentang kebersihan di lingkungan kelas maupun sekolah. Lalu, sekolah juga berkolaboratif dengan peserta didik untuk memulai membuang sampah sesuai jenisnya dan kegiatan penghijauan dengan melakukan penanaman bibit pohon di lingkugan sekolah. Menurut saya, penting dilakukan untuk mengajak partisipasi peserta didik dalam pengambilan kesepakatan di sekolah. Peserta didik merasa memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan program sekolah yang telah disepakati serta mampu berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif. Hal tersebut juga tercermin dalam sila ke empat bahwa saat mengambil keputusan bersama harus dengan cara musyawarah untuk mencapai kata mufakat.

Salah satu hal yang sangat penting dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila adalah menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan menghargai keberagaman. Lingkungan belajar yang menghargai keberagaman peserta didiknya, termasuk dari beragam latar belakang seperti daerah asal, status sosial, agama, suku, dan kemampuan. Peserta didik diharapkan untuk tidak melakukan diskriminasi saat berkolaborasi atau bersosialisasi dengan teman-teman mereka yang memiliki latar belakang yang berbeda, melainkan mereka diharapkan untuk saling mendukung dan merangkul satu sama lain ketika menghadapi kesulitan. Selama proses pembelajaran, guru juga diharapkan untuk memberikan perlakuan yang sama kepada semua peserta didik tanpa memandang perbedaan latar belakang mereka. Dengan demikian, tidak ada perlakuan istimewa yang diberikan kepada salah satu peserta didik dan tidak ada yang dianggap lebih rendah dari yang lain. Semua peserta didik diperlakukan secara adil tanpa memandang asal-usul mereka. Hal tersebut mencerminkan komitmen dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila, khususnya dalam sila kelima yang menekankan pentingnya bersikap adil kepada semua orang serta saling merangkul untuk menjaga persatuan.

Dalam menghadapi tantangan dalam penerapan penghayatan nilai-nilai Pancasila di sekolah, sangat penting untuk terus mendorong kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk orang tua wali peserta didik. Sekolah harus terus berupaya untuk melaksanakan penghayatan terhadap nilai-nilai pancasila dengan cara menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan berbasis nilai-nilai Pancasila. Hal tersebut diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki karakter kuat, menghargai keberagaman, dan siap menghadapi tantangan di masa depan dengan tetap berprinsip Bhinneka Tunggal Ika.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun