Ini sudah lewat dari jam 12 malam. Sebut saja dini hari. Setidaknya itu sudah menjadi kata yang familiar di telinga. Tirai jendela kamar masih terbuka. Lebih tepatnya sengaja tidak ditutup. Sedang rindu belaian angin malam dari luar ruang alasannya. Entah itu di gunung, pantai, atau jalanan sekalipun.  Tidur di luar ruang seringkali menjadi candu. Setidaknya itu yang sering saya rasakan. Hanya ini yang bisa sedikit kembali mengingatkan suasananya. Ini sudah lewat dari jam 12 malam. Di luar kamar, gang-gang sempit sudah sepi. Sudah tidak ada orang yang melewati. Sesekali terdengar suara ibu terbatuk-batuk dari seberang kamar. Semoga bukan faktor umur.  Alunan musik bertempo medium terdengar dari radio telepon genggam sebagai suara latar. Saluran yang setia menjadi teman bagi kaum-kaum nokturnal. Ini sudah lewat dari jam 12 malam. Di sudut kamar masih terlihat deretan daftar pekerjaan yang harus diselesaikan demi memupuk pundi-pundi rupiah. Kertas gambar juga masih putih. Belum kembali tercoret tumpahan imajinasi. Tapi maaf, kali ini sedang tidak ingin mengencaninya. Semoga esok hari mood kembali utuh. Ah..lagi-lagi mood yang menjadi alasan. Kasihan, mood sering kali menjadi kambing hitam dari rasa malas. Ini sudah lewat dari jam 12 malam. Tapi belum juga mencoba memejamkan mata. Saya sering tidur di luar jam tidur orang normal. Lain soal kalau sedang benar-benar kelelahan. Tak jarang, ketika azan pertama berkumandang, justru saya baru mulai tarik selimut. Kadang sarung, ah asal apa saja kain yang bisa sebagai penyeka dingin. Bisa saja ini efek dari sering begadang ketika mengerjakan tugas-tugas kuliah. Demi mencapai lulus tepat waktu. Setidaknya sebagai tanggungjawab moral pada keluarga, yang telah mewujudkan salah satu cita-cita. Ini sudah lewat dari jam 12 malam. Dan saya masih setia di depan layar monitor, sayangnya bukan untuk menghilangkan satu per satu deretan daftar pekerjaan.  Sedang menuangkan suasana dini hari ini lebih tepatnya.  Di meja ada sebuah cangkir berisi kopi yang tinggal seperempat, sudah mencapai ampasnya, karena sudah diteguk berkali-kali. Kopi hitam dan malam pekat, seperti sudah menjadi pasangan sahabat. Ini sudah lewat dari jam 12 malam. Dimana hanya ada suasana hening. Terdengar sebuah lagu yang tiba-tiba menimbulkan umpatan. Umpatan karena merindu. Dini hari dan lagu kenangan memang perpaduan suasana yang rentan. Rentan pada rasa rindu. Rindu pada seseorang. Rindu yang mati-matian mencoba diredam. Selamat (mencoba) tidur…. Yogyakarta,  1:55, 04 Desember 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H