Mohon tunggu...
f a
f a Mohon Tunggu... -

Wong Semarang tinggal di Priok Jakarta Utara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pertanyaan

6 Agustus 2010   02:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:16 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang anak kecil bertanya: ibu ayah dimana.
Ibu muda menjawab: bentar lagi ketemu ayah sayang. Nanti naik bis sekali lagi, kalau sudah sampai terminal, ayah akan jemput.
Bus antar kota dari sebuah kabupaten di jawa tengah mengantarkan mereka ke jakarta. Sang ibu dan anak turun di halte UKI tempat dimana sebelumnya pernah dua kali janjian dan bertemu dengan lelaki yg jadi ayah anak-anaknya. Dan juga yang kini meningalkannya.
Itu sayang bisnya da datang ayo naik. Kata ibu muda kepada anaknya.
Bis no 43 jurusan cililitan-tanjung priok setelah maghrib pasti ramai dan penuh sesak orang. Karena alasan itulah sang ibu memutuskan naik bus itu saja. Siapa tau salah satu dari sekian banyak lelaki yang di dalam bis adalah suaminya. Dia juga tidak tahu tanjung priok itu apa atau berada dimana?apalagi suaminya, entah kini ada di jakarta sebelah mana.
45 menit bis sampai di plumpang. Pul...pul...pul teriak kernet. Hampir 2/3 penumpang turun. Sang ibu memutuskan ikut turun juga. Dengan masih membawa keraguan mungkinkah bisa ketemu suaminya disini. Dia sendiri sangat tidak tahu. Sangat tidak yakin.
Turun dari bus mereka langsung dikerubuti. Yg membawa sepeda onthel menawarkan tumpangan, yang motor menawarkan jasa antar.
Ayah yang mana ibu, kenapa yang jemput banyak sekali? Tanya anak pada ibunya.
Jawab ibu pada anaknya, Bukan sayang, mereka tukang ojek.
Figur ibu dan 2 anak kecil satu di gendong satunya di gandeng di bis 43 yg turun di plumpang dengan tentengan tas travel ukuran besar adalah figur nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun